Liverpool sedang membutuhkan penyerang baru setelah Sadio Mane, bagian dari salah satu trio penyerang terbaik di dunia, memutuskan untuk segera meninggalkan Anfield dan mencari pelabuhan baru.
Kepergian Mane, dan juga berakhirnya kontak Origi, akan membuat posisi penyerang tengah ompong, dengan hanya menyisakan Diogo Jota dan Roberto Firmino (yang sayangnya performanya telah sedikit menurun) untuk bermain di situ. Maka tidak ada yang kaget ketika beredar rumor-rumor yang mengaitkan Liverpool dengan penyerang lain, seperti Raphinha dan Pulisic.
Tetapi dari berbagai rumor transfer yang ada, rasanya saat ini tidak ada yang lebih kuat dan lebih mungkin dibandingkan rumor kedatangan Darwin Nunez dari Benfica.
Beberapa jurnalis yang dekat dengan klub Merseyside ini, seperti Paul Joyce dan James Pearce, telah memberitakan bahwa Nunez akan segera terbang ke Inggris untuk menyelesaikan proses kepindahannya dari Benfica yang bakal memakan biaya sekitar €80 juta + €20 juta dalam bonus.
Tentunya itu bukan jumlah yang kecil untuk seorang pemain yang baru berumur 22 tahun dari Liga Portugal. Lantas, apa yang membuat Liverpool, dan tentunya Jurgen Klopp, begitu kepincut dengan Darwin Nunez?
Hanya ada satu kata untuk mendeskripsikan performa Nunez musim ini. Sensasional. 26 gol di liga ditambah dengan 6 gol di Liga Champions, dua di antaranya dicetak saat melawan Liverpool. Ini adalah perkembangan yang luar biasa setelah ia ‘hanya’ mencetak 6 gol di liga dan 5 gol di Liga Eropa.
Tidak hanya soal angka saja, kemampuan dan gaya bermain Nunez cocok di sistem Liverpool sekarang. Walaupun utamanya bermain di posisi penyerang tengah, Nunez juga senang bermain di sayap kiri atau sebagai penyerang kedua di posisi yang lebih dalam. Ini adalah kualitas yang sangat disukai Klopp, pemain yang dapat bermain di berbagai posisi, seperti Jota, Origi, Firmino, hingga Mane.
Jika harus dibandingkan, gaya bermain Nunez bisa dikatakan lumayan mirip dengan Divock Origi. Keduanya adalah penyerang tengah yang suka memotong masuk dari sayap kiri dan mengakhirnya dengan tembakan ke arah gawang. Nunez, seperti Origi, juga diharapkan akan dapat menambah variasi serangan Liverpool dengan badan 1.87 meternya.
Nunez, tidak seperti Firmino, tidak dapat diandalkan untuk aktif membantu build-up serangan dengan bermain lebih ke dalam. Ia akan lebih senang untuk mendorong lini pertahanan lawan dengan tetap berada di dekat bek terakhir lawan.