Platform merdeka mengajar mempunyai tujuan utama adalah menunjang implementasi kurikulum merdeka agar dapat membantu guru untuk mendapatkan referensi,inspirasi dan pemahaman tentang kurikulum merdeka. Platform ini juga disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.
TEMA
Aku pintar karena sarapan ini merupakan bagian dari sub tema dari Gizi Remaja SMP (Kemitraan dengan UNICEF), Pada pembelajaran tema ini, guru diwajibkan melakukan pemahaman materi mulai dari, pertama melihat Materi gizi dalam daur kehidupan dengan bentuk tampilan tayangan video, yang menjelaskan bagaimana peserta didik memahami pentingnya asupan gizi mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Dari sini guru mempunyai peran mengajak peserta didik mengenai gizi daur kehidupan. Kedua Pola makan sehat bagi remaja, pada tema ini guru akan membantu peserta didik untuk memahami mengenai konsep gizi seimbang melalui tumpeng gizi seimbang dan 4 pilar gizi seimbang. Guru memberikan pemahaman pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur, serta pembatasan konsumsi gula, garam dan lemak. Guru juga memberikan pemahaman kepada orang siswa untuk pentingnya menerapkan pola makan sehat untuk mendukung pertumbuhan secara maksimal.
Gambaran tumpeng gizi seimbang terdiri dari Pertama 3-4 Porsi Karbohidrat seperti ubi, singkong, kentang, jagung, sagu juga beras. Kedua 3-4 Porsi Sayur-sayuran seperti sayuran hijau terong, tomat, timun dan brokoli. Ketiga 2-3 Porsi Buah-buahan seperti jeruk, semangka, pepaya dan pisang. Keempat 2-3 Porsi Protein seperti telur, tempe, ayam, ikan dan sapi. Kelima menjaga asupan gula dan garam, 1 sendok teh garam, 5 sendok makan minyak, 4 sendok makan gula, 8 gelas/hari, mencuci tangan dan beraktivitas rutin.
Pada tema aku pintar karena sarapan, sarapan dapat diartikan sebagai makanan yang dimakan dari jam bangun tidur sampai 9 pagi. Tujuan dari tema ini guru membantu siswa untuk memahami dari manfaat sarapan pagi sebelum kegiatan aktivitas pembelajaran di kelas. Manfaat sarapan pagi bagi siswa memberikan energi untuk aktivitas, meningkatkan konsentrasi dan mencegah rasa kantuk. Guru berperan mengedukasi siswa mengenai pentingnya sarapan dengan model pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa serta peran orang tua siswa.Â
AKSI NYATA
Tujuan peserta didik dapat mempraktikkan pola makan sehat dan pintar karena sarapan. Guru membuat rancangan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dan pembelajaran yang menyenangkan. Media pembelajaran yang disiapkan adalah LCD, Laptop dan Jaringan internet. Melakukan Asesmen non kognitif dan hasilnya siswa berminat dalam pembelajaran menggunakan audio visual digital, siswa harus merasa aman dan nyaman di lingkungan belajar. Hal ini mencakup lingkungan fisik yang aman, tanpa ancaman fisik, serta lingkungan sosial yang mendukung dan bahagia.
Siswa melihat dan memahami pola makan sehat dan aku pintar karena sarapan serta bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari - hari (melihat tayangan video) . Siswa memotong gambar makanan, buah-buahan dan sayur dan dikelompokan sesuai tumpeng gizi seimbang serta ditempelkan pada kertas kosong. Pada prakteknya dilakukan minggu pertama  dengan alokasi 45 menit jam pelajaran pada minggu kedua untuk kegiatan sarapan pagi bersama sebelum pelajaran dimulai dengan lokasi waktu 15 menit, pada minggu keempat dilakukan refleksi bersama dengan siswa bagaimana kegiatan praktik Pintar karena sarapan pagi mendukung siswa untuk kegiatan pembelajaran di kelas.Â
disiplin positif  pada siswa rasa tanggung jawab pada dirinya sendiri untuk senantiasa menjaga kesehatan. Sebagai guru yang bisa menuntun siswa untuk mempunyai kesadaran diri rasa tanggung jawab yang tumbuh dari dirinya sendiri merupakan pembelajaran bermakna yang akan melekat lebih lama pada memori siswa. Dari dampak positif aksi nyata ini perlu dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan kepala sekolah, bapak/Ibu guru dan orang tua siswa untuk lebih baik.Â
Pada praktiknya di SMPN SATU ATAP JARIT Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memberikan dampak terbentuknyaDengan kegiatan aksi nyata ini merupakan bentuk mencapai tujuan kompetensi keterampilan siswa abad 21 atau profil pelajar Pancasila dengan menggunakan materi ajar yang kreatif sesuai dengan karakter siswa yang unik. Merdeka belajar itu tidak hanya lepas dari perintah tapi cakap memerintah diri sendiri (Ki Hajar Dewantara, 2013:469). Guru benar-benar harus dapat menuntun siswa untuk melakukan pembelajaran bermakna pada siswa dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab pada dirinya sendiri.