Mohon tunggu...
faris azhar
faris azhar Mohon Tunggu... Insinyur - Perseus

silahkan ikuti untuk topik-topik seru lainnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kapasitas Rumah Sakit Covid Tersisa 10 Persen, Kerumunan Masih Terus Terjadi

8 Desember 2020   21:51 Diperbarui: 8 Desember 2020   22:07 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Sakit sesak dengan pasien Corona (Sumber gambar: netralnews.com/)

Kapsitas Rumah Sakit Pulau Jawa Tersisa 10 Persen

Pada Senin, 8 Desember 2020, Adib Khumaidi (Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI)) melalui kanal YouTube Lokatoru Foundation memberikan pernyataan terkait kapasitas keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate / BOR) rawat inap Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 di Indonesia, khususnya Pulau Jawa telah mencapai angka keterisian 90 Persen.

"Occupancy rate atau angka perawatan kebutuhan pemenuhan ICU dan isolasi hampir sebagian besar di seluruh wilayah. Berdasarkan data di Jabar, Jateng, DKI, dan Jatim 90 persen adalah occupancy rate-nya," kata Adib.

Adib melanjutkan jika tidak ada tindak lanjut mengenai hal ini maka besar kemungkinan akan terjadi Overload dan Over kapasitas, sehingga perawatan pasien Covid-19 tidak maksimal hingga bahkan akan adanya pasien yang terlantar.

Peningkatan Covid-19 Dikarenakan Kerumunan

Sumber gambar: .mediaindonesia.com
Sumber gambar: .mediaindonesia.com

Peningkatan ini terjadi dikarenakan adanya lonjakan angka penularan Covid selama beberapa pekan kebelakang. Wiku Adisasmito (Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19) menyatakan peninngkatan kasus Covid-19 teratas di Jawa Barat terdapat pada periode 30 November sampai Enam Desember 2020.

"Perkembangan harian Jawa Barat sempat mengalami penambahan 1.648 kasus dalam satu hari pada tanggal 3 Desember lalu," Ujar Wiku.

Laura Navila (Pakar Epidemilogi dari Universitas Airlangga) mengatakan penyebaran tinggi ini mungkin karena kelalaian masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan terutama adanya kerumunan masa. Laura juga mengaitkan penambahan kasus ini berhubungan dengan acara Habib Rizieq Syihab tempo hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun