Implementasi model satu tahap dan dua tahap komunikasi massa saat ini di Indonesia terus berkembang. Model satu tahap mengacu pada pendekatan tradisional di mana pesan disampaikan langsung dari sumber kepada audiens, seperti televisi, radio, dan surat kabar. Contoh aplikasi model satu tahap adalah ketika media memberitakan berita terkini atau menyampaikan pesan dari pemerintah kepada masyarakat. Sementara itu, model dua tahap melibatkan peran penting dari para pemimpin, di mana informasi disampaikan dari media massa kepada para pemuka pendapat, dan kemudian dari mereka kepada orang lain yang kurang aktif dalam masyarakat. Model ini didasarkan pada asumsi bahwa masyarakat tidak hidup terisolasi melainkan aktif berinteraksi dan menjadi bagian dari kelompok sosial. Kedua model ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun tetap digunakan dalam berbagai konteks komunikasi massa di Indonesia.
