Mohon tunggu...
Faris Ardinsyah
Faris Ardinsyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Menulis untuk hobi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menuju Pemilu 2024, Benarkah Visualisasi Maskot Pemilu Menarik?

25 Juli 2023   17:26 Diperbarui: 25 Juli 2023   17:45 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : www.kpu.go.id

Salah satu desain karakter dalam komunikasi visual adalah Maskot. Maskot adalah representasi visual seluruh identitas stakeholder meliputi prosuk, perusahaan atau komunitasnya. Maskot dibuat untuk membantu proses pengkomunikasian kepada audience sasaran agar tertarik dengan penampilan visual. Makna visual dianggap sebagai sesuatu yang penting serta bernilai positif oleh Komisi Pemilihan Umum dalam rangka menyambut Pemilihan Umum 2024 dengan menggelar lomba desain maskot Pemilu 2024. 

Perlombaan ini akhirnya mencetuskan karakter maskot yang bernama Sura dan Sulu yang merupakan karya Stephanie mahasiswi Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Pradita Tangerang, Banten. Stephanie merupakan pemenang dari lomba desain maskot Pemilu 2024.

Bentuk maskot dapat berupa hewan atropomorfik, personifikasi objek hingga manusia. Penciptaan bertujuan untuk membangun identitas sebuah produk secara positif dan menarik perhatian khalayak terhadap brand. Sebagai sebuah desain karakter tentu saja maskot berperan dalam pembangunan identitas brand sehingga dapat dipercaya, dikenali dan dapat diingat oleh khalayak.

Itulah mengapa sebuah maskot brand dimanusiakan dengan pemberian anggota tubuh agar memiliki kesan nyata, hidup dan melekat di ingatan khalayak.  Hal ini yang mungkin dibidik oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai salah satu upaya branding Pemilu 2024. KPU mengadakan perlombaan desain visualisasi maskot pemilu melalui metode procedural.

Setelah melewati berbagai tahapan dan penilaian dari Dewan Juri KPU maka dipilihlah maskot yang bernama "Sura" dan "Sulu" sebagai maskot resmi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Desain maskot tersebut merupakan karya dari Stephanie, Mahasiswi Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Pradita yang ikutserta dalam lomba maskot Pemilu pada 22 Agustus - 22 Oktober 2022. Sura yang merupakan kepanjangan dari Suara Rakyat dilambangkan sebagai perwakilan pemilih laki-laki. Sedangkan, Sulu yang merupakan kepanjangan dari Suara Pemilu dilambangkan sebagai perwakilan pemilih perempuan.

Sura dan Sulu sebagai maskot Pemilu 2024 merupakan personifikasi dari dua ekor burung Jalak Bali. Dalam hal ini sura digambarkan sebagai burung jalak jantan yang mewakili pemilih laki-laki dan Sulu digambarkan sebagai burung jalak betina mewakili pemilih wanita. 

Sura dan Sulu juga digambarkan sebagai sejumlah simbol pemilu, seperti logo KPU yang digambarkan di atas baju putih yang dikenakan Sura dan Sulu, serta paku sebagai alat mencoblos yang digenggam kedua burung tersebut. Sura dan Sulu dalam visualnya memperlihatkan pose jari kelingking diangkat keatas dan diberi tinta biru yaitu pose untuk mengkomunikasikan seseorang yang telah melakukan pencoblosan pada pemilu. Visual kedua karakter tampak menggunakkan proporsi badan hewan. Desain karakter maskot Pemilu yang memiliki daya tarik khas ini perlu dikasi melalui teori prinsip desain karakter.

Prinsip pertama silhoutte, Sura dan Sulu jika dilihat berdasarkan prinsip silhoutte maka diidentifikasi dimana keduanya mempunyai bulu di beberapa bagian yakni kepala, ekor dan sayap sehingga dapat dilihat dengan jelas bahwa keduanya merupakan hewan burung. 

Prinsip kedua yaitu shape, dalam hal ini Sura dan Suru banyak menggunakan bentuk lingkaran sebagai wujud desain karakternya. Prinsip yang ketiga yaitu proportion (proporsi), Sura dan Sulu jika dilihat dari proporsinya menggunakan proporsi generik satu kepala, dimana kepala tampak lebih besar jika dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Sehingga, menjadikan keduanya sebagai karakter yang tampak imut atau lucu serta memberikan makna sebagai karakter yang enerjik dan lincah. Prinsip yang keempat yaitu pose, Sura dan Sulu pada bagian ekornya merupakan perpanjangan daritubuhnya serta sebagai satu kesatuan desain karakter, sehingga line of action dihubungkan sampai ekor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun