Mohon tunggu...
Faris Ardika
Faris Ardika Mohon Tunggu... -

Belajar menulis...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Epos Kita

26 April 2013   09:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:34 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika bercerita tentang kita

Seakan epos kuno terulang kembali

Atau memang sekedar kilasan dibalik angan

Yang cukup memburai satu kisah baru



Tanpa tanda aku datang

Tak diharapkan meski menginginkan

Sakit bukanlah bagian diriku

Tapi dirimulah bagian tulang rusukku



Meski begitu...

Tak sepantasnya kehendak kita paksa

Paksa untuk sesuai kita

Ya cukup rasa...



Apa aku perlu jadi Rahwana ?

Mencintai Dewi Shinta sampai akhir hayatnya...

Tak bisa aku seperti itu

Aku hanya mampu menjadi surya

Berusaha memberi cahaya terbaikku

Untukmu

Dalam keadaan apapun



Itulah epos kita

Matahari yang mencintai setenang sinarnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun