Mohon tunggu...
Farisa Khairni Salamah
Farisa Khairni Salamah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

I Love Seeing You Happy :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sosialisasi PHBS melalui Kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun guna Mencegah Penularan Covid-19 di Kota Malang

28 Mei 2021   13:53 Diperbarui: 28 Mei 2021   15:21 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            

Pandemi Covid – 19 telah menyebar ke seluruh penjuruh negara mulai dari negara Eropa hingga Asia dengan waktu yang berbeda tergantung sistem politik, kesiapan pelayanan Kesehatan dan ekonomi. Perkembangan kasus covid – 19 di Dunia terkonfirmasi telah mencapai 168.000.000 kasus. Virus Covid – 19 telah mengguncang peradaban manusia di dunia. Setiap negara memiliki hak otoritas untuk mengatur masyarakat guna menghambat penyebaran virus corona. Mulai dari meminta masyarakat untuk tetap di rumah, melakukan social distancing bahkan melakukan lockdown (karantina wilayah). Hal tersebut mengakibatkan masyarakat tidak dapat beraktivitas di luar rumah dan tentu membatasi ruang gerak mereka.

Setiap pemerintah di berbagai negara gencar menyusun rencana untuk menghadapi virus pandemi global ini. Kesehatan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia. Hal tersebut dapat dicapai dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Terdapat dua cara yang menjadi kunci pengendalian penularan COVID-19 yang dapat dilakukan masyarakat adalah menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun. Cara menjaga kebersihan diri dapat dilakukan dengan hal yang paling mudah salah satunya adalah dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun. Mencuci tangan dengan sabun dapat mencegah penularan virus Covid-19. Kandungan sabun terbukti secara klinis mampu membunuh bakteri, virus, dan kuman penyakit. Mencuci tangan dengan sabun adalah langkah dasar yang paling mudah dan aman untuk melindungi diri dari virus dan merupakan anjuran dari WHO.

Menurut Kemenkes Republik Indonesia (2014:3) menjelaskan bahwa mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari – jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Menurut Depkes RI (2007), masyarakat harus mengetahui bagaimana mencuci tangan dengan air dan sabun dengan benar. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit, dan apabila digunakan maka kuman akan berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit. Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan. Manfaat mencuci tangan sendiri dalam Notoatmodjo (2003) adalah untuk membersihkan tangan dari kuman penyakit; serta mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri, tipes, kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pemapasan Akut (ISPA), sehingga tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.

Menurut World Health Organization (WHO, 2008) terdapat 7 langkah cara mencuci tangan menggunakan air dan sabun dengan baik dan benar sebagai berikut:

  • Basahi kedua telapak tangan hingga pertengahan lengan memakai air bersih, ambil sabun, gosok kedua telapak tangan.
  • Gosok juga punggung tangan kanan dan kiri.
  • Jangan lupa sela-sela jari.
  • Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan telapak tangan.
  • Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
  • Letakkan ujung jari ke telapak tangan, kemudian gosok perlahan secara bergantian.
  • Bersihkan dengan air bersih yang mengalir dan keringkan menggunakan handuk kering atau tisu.

             

Peningkatan kasus Covid - 19 di Indonesia dikaitkan dengan kemunculan klaster-klaster sebagai penyumbang kasus baru Covid - 19. Terdapat 6 klaster Covid - 19 di Indonesia mulai dari klaster perkantoran hingga pasar. Akhir – akhir ini, mulai muncul kluster baru di Kota Malang. Munculnya kluster baru Covid – 19 di Kota Malang, diduga dari Jemaah shalat tarawih di masjid perumahan. Saat ini, warga diminta menerapkan protocol Kesehatan yang lebih ketat.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka, dilakukanlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk “Sosialisasi Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui Kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun guna mencegah penularan Covid – 19 di Wilayah Perumahan Brawijaya Tlogomas, Kota Malang”. Dalam kegiatan ini dilakukan penyuluhan tentang cara cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar untuk menghindari masuknya bakteri ke dalam tubuh yang menempel pada tangan. Hal ini perlu dilakukan mengingat masih kurangnya pengetahuan warga tentang mencuci tangan yang baik dan benar serta mendorong kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.  

Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui Kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun guna mencegah penularan Covid – 19 di Wilayah Perumahan Brawijaya Tlogomas, Kota Malang dilakukan bagi para Jemaah masjid dan dilakukan dalam tiga tahap :

  • Pemaparan materi, yaitu menjelaskan pengertian dan bagaimana pentingnya perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun dilakukan ditengah pandemi wabah virus Covid 19 ini, dan juga cara membuat sarana Cuci Tangan Pakai Sabun sederhana, serta pembiasaan perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun pada waktu-waktu yang diperlukan.
  • Demonstrasi, yaitu memberikan demonstrasi bagaimana cara-cara melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun yang benar dan langkah-langkah cuci tangan yang tepat menurut WHO.
  • Tanya Jawab, yaitu menanyakan bagaimana pemahaman masyarakat Perumahan Brawijaya tentang perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun, dan juga memberikan kesempatan kepada mereka bilamana masih ada hal yang belum dipahami tentang sosialisasi perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun tersebut.

Upaya pencegahan dasar virus Covid – 19 tidak hanya dilakukan dengan kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun. Seperti kita ketahui bersama bahwa penularan virus Covid – 19 dapat melalui droplet atau percikan yang dikeluarkan pada saat kita batuk atau bicara. Penularan terjadi ketika percikan terhirup orang lain yang ada di sekitar. Oleh karenanya, masker dibuat untuk melindungi dari droplet yang di keluarkan oleh orang lain agar tidak masuk ke hidung dan mulut kita ataupun sebaliknya, agar droplet kita tidak mengenai orang lain karena kita tidak tahu kita atau lawan bicara kita yang sedang menjadi pembawa virus. Masker juga dikenal dengan alat pelindung diri. Sebagai alat pelindung diri, masker dirancang untuk memberikan perlindungan kepada pemakainya dan bukan sebaliknya menjadi sarana transmisi atau penularan karena penggunaan yang salah. Oleh sebab itu, sebelum memasuki masjid sebaiknya Jemaah masjid memakai masker.

Kita perlu memerhatikan hal-hal berikut ini agar dapat memakai masker dengan lebih efektif dan kesehatan tetap terjaga.

  1. Pastikan kita mencuci tangan kita menggunakan sabun atau hand sanitizer sebelum memakai masker.
  2. Periksa kondisi masker dan ingat bahwa masker bersih dan tidak ada kerusakan.
  3. Pakaikan masker dengan menutup hidung, mulut, dan dagu dengan sempurna.
  4. Selama dipakai, jangan sentuh bagian depan masker agar tangan dan masker tetap bersih.
  5. Saat akan melepas masker, lepas masker dari sisi tali belakang dan jangan turun ke area dagu.
  6. Cuci tangan dengan menggunakan sabun atau hand sanitizer setelah melepas masker, dan cuci masker kain setiap hari dengan menggunakan deterjen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun