[caption caption="Dokumen Pribadi"][/caption]
Samarinda, Kalimantan Timur.
Begitu mendengar kata "Peledak" yang ada di dalam pikiran kita pastilah sesuatu yang wow, besar, membahayakan, mematikan dan seterusnya. Akan tetapi tahukah kita bahwa bom/peledak dan sejenisnya tidak akan meledak jika tidak ada sumbu dan detonator yang mengantarkannya ke dalam bahan peledak inti sehingga menghasilkan ledakan dahsyat tergantung jenis dan volume bahan peledak yang digunakan. Sumbu dan detonator (pemicu) dalam sebuah bom memang kecil dan mungkin tidak terlalu diperhitungkan, akan tetapi sangat berperan dalam menciptakan sebuah ledakan.
Lalu apa hubungannya alinea pembuka dalam tulisan ini dengan judul diatas? begitu mungkin pertanyaan yang mungkin muncul dalam pikiran pembaca yang terhormat. Sekali lagi ini masih berkaitan dengan SMK Plus Melati Samarinda yang berada di tengah-tengah Kampus Melati bersama sekolah-sekolah lain di bawah naungan Yayasan Melati Samarinda. Sekolah yang dari awal berdiri saya sudah mengajar di sana dan jujur dari awal begitu menyita perhatian dan waktu dalam perjalanan karir sebagai guru. Sekolah yang menurut logika sangat berat untuk dikembangkan. Kalimat-kalimat pesimis sejak awal berdiri sekolah ini begitu sering mengusik telinga dan bahkan kalimat-kalimat itu keluar dari pakar dan Praktisi pendidikan. Tetapi saya yakin bahwa pendiri sekolah ini memiliki jiwa dan mimpi besar yang Insya Allah kelak akan terbukti bahwa sekolah ini akan menjadi sekolah rujukan di Nusantara.
Sekolah ini dibandingkan dengan saudara-saudaranya memang tergolong "kalah" dalam jumlah siswa, guru, staff yang otomatis juga minim biaya. Tetapi karena Yayasan yang selalu mensupport dalam segi pendanaan dan kebijakan-kebijakan membuat SMK ini mampu untuk unjuk gigi dan sedikit demi sedikit ada perubahan yang belum bisa untuk "dibanggakan". Sekolah inilah semenjak dua tahun lalu saya "tergoda" untuk menjadikannya sebagai "sumbu dan detonator" bagi kebaikan-kebaikan yang lain. Yang minim inilah yang akan menggoda yang lain untuk berlari kencang dengan segenap kemampuan yang ada.
Perlahan namun pasti, banyak hal yang dilakukan SMK Plus Melati selama hampir dua tahun ini menjadi alat pemicu ledakan-ledakan bagi yang lain meskipun terkadang menjadi hal yang tidak lazim. Sumbu yang kecil dan tidak diperhitungkan tetapi sangat penting dalam proses peledakan sebuah "bom" kebaikan dengan harapan sumbu dan detonator ini juga berubah menjadi sebuah bom yang akan meledak suatu saat nanti. Hal ini tentu tidak akan terwujud jika yang bergerak hanya satu dua orang tetapi sebuah tim solid yang memiliki arah pemikiran dan kinerja yang sama. Alhamdulillah SMK punya tim yang solid dalam menggapai visi dan misi sekolah maupun Yayasan Melati Samarinda.
Mudah-mudahan tulisan ini ada hubungannya dengan sabda Rasul Saw yang panjang dan saya ambil kutipannya saja, Beliau bersabda:
.........“Siapa yang melakukan satu sunnah hasanah (kebaikan) dalam Islam, maka ia mendapatkan pahalanya dan pahala orang-orang yang mengamalkan sunnah tersebut setelahnya tanpa mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun. Dan siapa yang melakukan satu sunnah sayyiah (keburukan) dalam Islam, maka ia mendapatkan dosanya dan dosa orang-orang yang mengamalkan sunnah tersebut setelahnya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun.” (HR Muslim)
Wallahu a'lam.
(Farikhin)