Setelah pandemic Covid-19 yang menggemparkan negara kita, kini berganti menjadi endemic. Nah kali ini terdapat sebuah tempat bisa dibilang wisata tetapi bentuk pasar, dimana pasar ini merupakan salah satu dampak dari adanya pandemic Covid 19. Pasar ini berbeda dari pasar yang biasanya.Â
Pada umumnya pasar sebagai wadah atau tempat untuk menjual bahan pokok seperti sayuran, buah-buahan, pakaian, jajanan tradisional, dan lain sebagainya.Â
Pasar pereng kali adalah pasar yang dikhususkan untuk menjual makanan tradisional atau jajanan pasar. Dinamakan pasar pereng kali karena lokasinya yang memang berada di pinggir kali Kemit. Sehingga masyaraklat menyebutnya Pasar Pereng Kali Kemit.
Sejarah awal mula pasar pereng kali
Awal mulanya terbentuknya pasar pereng kali pada pertengahan tahun 2018, ini terjadi karena inisiatif dari pemuda karang taruna dan didukung oleh pamong desa beserta sesepuh desa, untuk membentuk suatu wisata yang memiliki ciri khas tersendiri. Konsep pasar Pereng Kali bermula dari study banding para pemuda ke Temanggung, kemudian mengambil konsep yang ada disana untuk diaplikasikan dan dimodifikasi dengan membawa ciri khas dari Desa Grenggeng yang memiliki banyak potensi.Â
Pasar Pereng Kali menggunakan lahan milik warga yang tidak produktif lalu dimanfaatkan untuk lokasi pasar. Lahannya sendiri bertempat di pinggir Kali Kemit atau masyrakat setempat biasa menyebutnya pereng kali, dan dikelilingi pohon bamboo di sekitarnya.Â
Oleh karena itu, pasarnya dikenal dengan Pasar Pereng Kali karena letaknya yang berada di pinggir Kali Kemit perbatasan Karanganyar dengan Gombong. Selain itu, pemilihan lahan di pinggir kali ini dikarenakan dekat dengan jalan nasional sehingga memudahkan akses ke lokasi wisata.
Penjual di Pasar Pereng Kali merupakan warga local yang dikhusukan warga dari Desa Grenggeng dan memberdayakan ibu-ibu PKK, untuk pengelola manajemen seperti yang jaga stand penukaran uang kepeng, pengurus parkiran, dan pengurus lingkungan sekitar adalah dari pemuda karang taruna.Â