Suatu desa di tanah Jawa tepatnya di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Di kecamatan Petanahan terdapat desa yang bernama Jogomertan. Mungkin aneh saat mendengar kata Jogomertan, tapi memang nyata adanya desa yang bernama Jogomertan.
Asal mula Jogomertan berasal dari dua kata yaitu jogo dan meretan. Jogo artinya menjaga, melindungi, terjaga, terpelihara dan meretan yang berarti kain Panjang persegi empat.
Jadi, Jagmertan (Jogomertan orang memanggilnya) artinya adalah sautu kain persegi empat yang terjaga dan terpelihara. Maksudnya adalah suatu desa yang sangat terjaga dari kejahatan-kejahatan penjajah zaman dahulu seperti penjajahan colonial Belanda dan Jepang. Memang pada zaman dahulu desa ini merupakan salahs atu desa yang aman tak bisa terjajah oleh para penjajah.
Islam memasuki desa tersebut kurang lebih sebelum tahun 1890-an dan mulai berkembang tahun 1910-an. Jadi, kira-kira tahun 1910-1920-an, Islam baru memasuki kawan pedesaan salah satunya desa Jogomertan. Dimana awal mulanya banyak kader-kader ulama asli desa ini yang berasal dari jebolan pondok-pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Dimulai dengan mengajarkan tentang sholat, membaca al-Qur’an dan berbagi ilmu-ilmu keagamaan lainnya. Karena sebelumnya mayoritas masayrakat desa tersebut masih mendalami ilmu agama Islam Kejawen. Oleh karena itu mulailah para ulama mengajarkan agama Islam yang benar.
Pada buku Jejak Para Kyai di Tanah Jawa mengungkap tentang seluk-beluk Jogomertan lebih lengkap. Penulis disana mengkhususkan tentang penyebaran agam Islam oleh para kyai-kyai atau ulama Jawa yang berada di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Selain itu, juga penulis mengungkap tentang proses penyebaran agama Islam dan para ulama yang sangat berperan penting dalam pengembangan agama Islam.
Kebumen merupakan salah satu daerah dari sekian banyak kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Kebumen juga termasuk dalam wilayah karesidenan Kedu. Secara geografis letak kabupaten Kebumen berada di bagian selatan atau pesisir.
Wilayah ini berbatasan di sebelah barat dengan kabupaten Cilacap dan kabupaten Banyumas, di sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Purworejo dan kabupaten Wonosobo, di sebelah utara berbatasan langsung dengan kabupaten Banjarnegara dan di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
Kota ini memiliki slogan “BERIMAN” yakni Bersih, Indah, Manfaat, Aman, dan Nyaman tidak terlapas dari hakikat atau seluk-beluk kesejarahan yang terdapat dalam kota ini.
Jika di bagian selatan berada di Kebumen, sedangkan di bagian utara terdapat kota Gresik dengan slogan yang sama. Hal itu tidak dapat dipungkiri bahwa kedua kota tersebut faktanya mencetak wali-wali Allah.