Tembalang, Semarang (28/01/2021) -- Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang tetap menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) meski pandemi Covid-19 masih melanda. Program tersebut, tak terkecuali juga dilaksanakan di Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang, tepatnya berada di RT03/RW 07. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dengan adanya masa Pemberlakuan Pemberantasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, kali ini mahasiswa KKN Undip melakukan edukasi door to door mengenai Waspada Demam Berdarah dengan Penerapan 3M Plus.
Salsabiela Farihanum, mahasiswa KKN Undip di RT 03/RW 07 Kelurahan Rowosari mengedukasi masyarakat setempat mengenai apa itu DBD, cara penularan, masa inkubasi, gejala dan pencegahannya. Mahasiswa juga mengajak masyarakat untuk selalu mempraktikkan cara pencegahan yang dapat dilakukan secara mandiri seperti, 3M Plus. 3M Plus adalah (1) Menguras, dimana setiap seminggu sekali harus menguras atau membersihkan tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tatakan kulkas, dispenser, pot bunga dll. (2) Menutup, dimana setelah menguras tempat penampungan air, harus menutupnya kembali. Adapun yang harus ditutup yaitu lubang pada pohon di sekitar rumah, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan. (3) Memanfaatkan, dimana kita tidak boleh membuang barang bekas pakai sembarangan seperti botol/gelas plastik bekas minum, ban, dan lain-lain namun harus memanfaatkan atau mengolah barang-barang bekas tersebut biar bisa dipakai kembali atau tidak dikumpulkan dan dijual, sehingga barang bekas tersebut tidak menimbulkan masalah di lingkungan atau pada Kesehatan. (4) Plus, dimana pencegahan DBD dapat dilakukan dengan tidur menggunakan kelambu, menggunakan obat pengusir nyamuk, menabur larvasida ke tempat-tempat yang susah dikuras atau memelihara ikan pemakan jentik. Selain itu Mahasiswa KKN Undip juga membagikan bubuk larvasida yaitu abate, dan juga menjelaskan tentang bagaimana cara pemakaian dari bubuk abate tersebut.
Beberapa masyarakat di RT03/RW07 Kelurahan Rowosari sudah menggunakan timba/ember, dikarenakan untuk mengatisipasi kemalasan menguras bak mandi. Selain itu masyarakat disana juga belum mengetahui cara perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor DBD, dimana perkembangbiakannya ialah di air yang bersih contohnya di pot bunga, dispenser,dll.
"Dengan adanya kegiatan edukasi ini, harapannya masyarakat Rowosari khususnya RT03/RW07 bisa menerapkan 3M plus untuk mencegah penyakit demam berdarah, dan semoga leaflet/brosur serta bubuk larvasida ini bisa bermanfaat. Poster ini nantinya juga akan ditempel pada tempat yang sering didatangi atau dilalui masyarakat" Ujar mahasiswa
"Meski pelaksanaan KKN tahun ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya, namun dalam pelaksanaan kiranya tidak mengurangi esensi bentuk pengabdian kepada masyarakat yang merupakan Tri Dharma Perguruan Tinggi", lanjutnya.
Penulis : Salsabiela Farihanum -- Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip
Editor : Abdi Sukmono, ST., MT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H