"MENUMBUHKAN BUDAYA LITERASI DAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PENGOLAHAN SAMPAH DI SANGGAR GENIUS SENDANGGUWO"
budaya literasi dan kewirausahaan berbasis pengolahan sampah. Pendekatan ini tidak hanya memberikan solusi bagi permasalahan sampah, tetapi juga memberikan peluang bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan literasi dan kewirausahaan yang saat ini merupakan hal penting.
Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Di berbagai belahan dunia termasuk di lingkungan masyarakat saat ini, sampah masih menjadi persoalan serius yang membutuhkan solusi inovatif. Namun, dalam situasi ini kami mahasiswa PPG (Pendidikan Profesi Guru) Prajabatan Gelombang II Universitas PGRI Semarang yang beranggotakan Dhahana Aris Saputra, Elma Restyana, Farihah Inayatul Ulya, Rosita Tirtasari, Susilowatiningsih, dan Uswatun Khasanah telah mengambil peran proaktif dengan menerapkan pendekatan unik dalam menangani sampah, yaitu dengan menumbuhkanAlasan kami mengambil tempat di Sanggar Genius Sendangguwo sebagai sasaran proyek dikarenakan Sanggar ini merupakan sanggar belajar di bawah naungan Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri yang berbasis sosial pendidikan di lingkungan Kelurahan Sendangguwo Semarang yang mewadahi anak-anak usia sekolah (PAUD, TK, SD dan SMP) tepatnya di Jl. Sendangguwo Selatan IV RT 3 RW 2 Sendangguwo, Tembalang, Jawa Tengah, untuk melakukan berbagai kegiatan belajar dan bermain yang positif dan mendidik serta berbasis kekeluargaan yang dilakukan secara social tanpa dipungut biaya. Fokus kegiatan ini berupa Pendidikan dan Pengembangan Anak Muda.
Alasan lain yang melatar belakangi kami mengadakan proyek menumbhkan budaya literasi dan kewirausahaan berbasis pengolahan sampah karena mengajarkan literasi dan kewirausahaan berbasis pengolahan sampah adalah langkah yang cerdas untuk beberapa alasan. Pertama, dengan mengintegrasikan literasi, peserta didik dapat mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan berbicara yang merupakan keterampilan inti dalam pendidikan. Selain itu, melalui literasi, mereka dapat memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang isu-isu lingkungan dan keberlanjutan. Kedua, melibatkan peserta didik dalam kegiatan kewirausahaan berbasis pengolahan sampah dapat merangsang kreativitas dan inovasi mereka. Mereka diajarkan untuk melihat sampah sebagai sumber potensial yang dapat diolah menjadi produk bernilai, seperti kerajinan tangan, hiasan rumah, atau bahkan bahan bakar alternatif. Ini memberikan pemahaman praktis tentang konsep-konsep ekonomi dan bisnis serta membantu mereka mengembangkan keterampilan yang berguna di dunia nyata.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan saat menjalankan projek kepemimpinan diawali dengan mengajukan permohonan ijin pada hari Jumat 18 Mei 2023 kepada penggelola Sanggar Genius Sendang Guwo yaitu Ibu Siti Marchamah. Kemudian dilanjutkan melakukan kegiatan menata pojok baca pada hari Minggu, 21 Mei 2023. Selanjutnya melakukan kegiatan Literasi baca dengan menerapkan game talking stick agar kegiatan literasi lebih menarik, dilanjutkan kegiatan penyampaian materi tentang kewirausahaan kepada anak-anak sanggar pada hari Rabu, 24 Mei 2023. Dan kemudian praktik pengolahan sampah menjadi barang-barang yang bisa dimanfaatkan seperti salah satunya tempat pensil. Selanjutnya kegiatan terakhir ditutup dengan foto Bersama dan pemberian kenang-kenagan kepada Sanggar Genius Sendangguwo.
Penerapan budaya literasi dan kewirausahaan berbasis pengolahan sampah di Sanggar Genius Sendangguwo telah menghasilkan dampak yang signifikan. Beberapa manfaat yang telah terlihat antara lain:
- Peningkatan kesadaran lingkungan: Peserta didik menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan memahami dampak negatif sampah jika tidak dikelola dengan baik.
- Pengembangan keterampilan kewirausahaan: Peserta didik mengembangkan keterampilan seperti merancang, memproduksi, dan memasarkan produk-produk dari sampah. Mereka juga belajar mengelola keuangan dan berpikir kreatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.
- Penumbuhan sikap positif: Peserta didik menjadi lebih proaktif dalam mencari solusi terhadap masalah. Mereka belajar untuk melihat sampah sebagai peluang dan memiliki sikap yang positif terhadap upaya pengolahan sampah.
- Peningkatan partisipasi komunitas: Dengan melibatkan peserta didik dalam kegiatan kewirausahaan berbasis pengolahan sampah, Sanggar Genius Sendangguwo telah menciptakan semangat berkolaborasi dan partisipasi aktif dalam komunitas.
Menumbuhkan budaya literasi dan kewirausahaan berbasis pengolahan sampah oleh kami para mahasiswa di Sanggar Genius Sendangguwo adalah langkah yang inspiratif dan memberdayakan. Project ini telah membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, sampah dapat diubah menjadi sumber potensial yang memiliki manfaat ekonomi dan lingkungan. Melalui upaya tersebut, diharapkan dapat memberikan teladan yang positif dan mempengaruhi masyarakat sekitarnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan menjadikan pengolahan sampah sebagai bagian dari gaya hidup yang berkelanjutan.
Dalam era yang semakin kompleks ini, inisiatif seperti yang dilakukan oleh kami para mahasiswa dirasa menjadi semakin penting. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungan, dan mengajarkan budaya literasi dan kewirausahaan berbasis pengolahan sampah adalah langkah awal yang efektif untuk mencapai tujuan itu. Semoga inisiatif ini dapat diadopsi oleh lebih banyak komunitas di seluruh negeri, sehingga kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sadar lingkungan dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H