<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:Arial; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:Arial;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} -->
Jarum jam menunjuk angka 12 siang. Sudah 7 jam aku tidur, “hah…“, aku menguap. Kuraih HP buntut yang ada di sampingku. Ada 4 miscall dan 3 pesan masuk. “Mbak Lia, ada apa ya…..?”
“Oe…, bangun Wul… lw bngun siang mlulu kaya’ dah jdi bos aja, kerja… kerja…, nnti siang lw ada kerjaan ngak? mampir di ptran 9. Gw ada pryek di sini. OK…?”
“weh….. lw jdi orang kayak kebo aja. Gmana? Priewkity…prewkity…”
“gimana? Lw jdi datang ngak. Ada tmen-tmen dari lingkar 5. Mulai acra jam 3”
“OK”, pesan terkirim
Huh… akhir bulan memang membosankan. Terutama bagi manusia-manusia sepertiku. Ngak ada orderan job, uang bulanan menipis, terlebih pengeluaran bulanan membengkak. Gimana tidak? Lha akhir bulan dieri hadiah manis “kenaikan harga kebutuhan pokok”. Terlebih lagi, kebutuhan hidup tidak bisa ditunda. Gimana mau ditunda jal? Lha urusan hajat dasar mana bisa ditunda? Ngak makan, matilah…!!! Ngak bayar uang kuliah, ngak bisa ngampuslah…!!! Ah…, kadang bosan betul saya ini dengan keadaan seperti ini, tapi ya… siklus akhir bulan. Nasib-nasib jadi anak rantauan.
“dah bangun sampean kang?” Abdul, teman kotrakanku, menoleh
“ya sudah tho. Apa kamu ngak liat, Dul?” aku nyamber handuk menuju kamar mandi. “sudah masak, Dul?”
“ya sudah tho… Wul. Lha aku nunggu kamu bakal mati kelaparanlah aku nanti. Lha kamu aja bangunya nunggu adzan dzuhur” aku masuk kamar mandi,” ehh Wul…, bagaimana magang sampean di kantor Pak Chairul? Jadi ngak?” terdengar suara Adul dari ruang depan
“Ngak jadi. Pak Chairul butuh tenaga full time bukan part time. Jadi waktu saya bilang ambil 21 sks untuk semester ini, saya ngak bisa. begitulah…” jawabku singkat
“Dul, aku mau ke warung Mak Soleh dulu?” saya keluar dari kamar mandi
“kalau mau beli lauk, ganti ayam Kang! Dari seminggu kemarin lauknya ngak ganti, urang, urap, gorengan. Ganti menu Wul…, oke?”
“mana?” tanganku menjulur ke wajahnya yang lagi serius melihat laptop,”mau ganti lauk, ada tambahan cost, mana tambahan dananya?”
“akhir bulan Wul, belum cair”jawab Abdul mringis “ha... ha…”
“sama”, jawabku sambil keluar kamar.
Adzan dhuhur terdengar. Kami masih makan. “Dul, aku mau ke putaran 9. Ada undangan dari Mbak Lia. Kamu mau ikut jalan ngak?” aku menuangkan air galon yang ada di sampingku
“emang ada apa Kang?” aku menoleh ke arah Abdul
“yo embuh, aku juga ngak tahu, Dul. Lha mbak Lia tadi cuma sms gitu saja, kamu ada kegiatan ngak? Kalau ngak ada, ikut saja. Mungkin cuma sebentar juga sudah selesai”
“yup… setelah sholat, kita berangkat” aku menoleh ke arah Abdul. Dia mengangguk.
bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H