Mohon tunggu...
syafari yunus
syafari yunus Mohon Tunggu... -

seorang yang ingin selalu bebas, tapi bertanggung jawab. senang bertemu dengan orang2 baru, tapi sedikit minder, senang ngobrol, nulis, dan baca (buku apa aja), tiada hari tanpa membaca

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pesbuk, Oh Pesbuk...

6 Maret 2010   06:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:35 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Satu hari 2 oang temen datang kerumah minta dibikinkan akun di facebook (fesbuk, pesbuk juga boleh). Singkat cerita saya bikinlah akun mereka di fesbuk, saya ajarin semuanya, Bagaimana nyari temen, ngobrol (chatting), masukin foto, sampai ngasih/bikin komen. Selesai. Mereka sudah bisa sendiri. Pulanglah mereka. Tiba-tiba datang lagi, nanya bagaimana mau mulai membuka akunnya. Ajarin lagi.
Beberapa minggu kemudian temen yang satu dateng lagi ke rumah, numpang mau buka akun pesbuknya pakai laptop saya. Saya tanya BB-nya mana. Dia bilang " dibanting sama istri saya.....". Astagfirullah......
Setelah bercerita panjang kali lebar, ternyata punya WIL di pesbuk. Teman sekolahnya dulu. KCLBK.....ketika cinta lama bersemi kembali.......
Lagi-lagi facebook naik daun. Lagi-lagi facebook bikin penasaran temen-temen saya yang gak punya akun di facebook (sampai ingin punya akun, saking penasarannya). Akhir-akhir ini pemberitaan tentang facebook ramai lagi. Semuanya negatif. Kenapa sih yang negatif mulu? Padahal banyak kan yang positifnya? Tapi gak diberitain (gak punya nilai berita 'kali, ya?)
Dua orang temen saya bercerai gara-gara facebook. 2 PC temen saya rusak gara-gara facebook. 1 laptop hancur dibanting gara-gara facebook dan enam hp hancur gara-gara facebook. Itulah daftar sementara kerugian materil yang dilaporkan kepada saya gara-gara facebook. Dua orang temen di kantor Pemda dapat surat teguran gara-gara sering masuk siang, alasannya ada lembur sampai pagi, setelah diselidiki ternyata asyik ngobrol di facebook sampai pagi. Ini daftar kerugian immateril, yang merugikan negara, gara-gara facebook yang masuk didaftar saya tentang dampak negatif facebook. Dan masih banyak lagi daftar yang menunggu siap untuk dimasukkan kedalam list saya.
Saya punya akun di facebook. Sudah dua tahun terakhir ini. Saya aktif di pesbuk, walaupun sekedar just say hello. Dampak positif yang saya rasakan banyak sekali. Bertemu temen-temen SMP yang sudah 22 tahun tidak ketemu, ternyata sekarang sudah pada kawin. Saya tidak bisa membayangkan salah satu temen SMP saya yang sangat pendiam, pemalu, takut sama cewe, sekarang sudah Master (dah mo doktor), punya 2 anak, kedudukan yang enak ditempat kerja. Saya tidak percaya sama sekali....... Saya juga bertemu dengan teman-teman SMA, yang sudah 20 tahunan gak ketemu, tiba-tiba sudah "jadi" semua. Alhamdulillah....
Dampak negatifnya? Alhamdulillah saya belum ketemu, dan na'uzubillahi minzalik, jangan sampai deh... Saya masih masuk kantor pagi-pagi, saya masih beribadah tepat waktu, saya melakukan aktivitas lain dengan baik. Saya masih confirmed teman yang meng-add saya (walaupun pernah juga saya menghapus teman dari daftar, karena omongannya terlalu kotor dan menjurus "kesana").
Jadi saya pikir janganlah kita anti dengan jejaring sosial semacam facebook, twitter, dll. Kembalikan ke kita sendiri dalam menyikapinya. Niatkan hanya untuk kebaikan, hanya untuk menjalin kembali silaturahmi yang sempat terputus. Kalo memang niat kita udah ga lurus dari awalnya, itu sih emang susah untuk mengubahnya.
Sudah tahu ada lubang di depan kita, usahakan jangan sampai terperosok dong.... gimana kitanya aja menyikapinya........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun