Mohon tunggu...
Farid Ramadhan
Farid Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Life is Good, Life is Fun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agama Itu adalah Candu Masyarakat, Benarkah?

22 Januari 2023   09:01 Diperbarui: 17 Juli 2023   13:17 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dari: GEOTIMES

Pertama, sedikit tentang Karl Marx. Jadi, dalam Karl Marx ada empat hal yang sangat penting ke dalam konsep keseluruhan topik ini. Pertama, berkaitan dengan background Karl Marx. Background intelektualnya itu adalah orang ahli filsafat. Jadi, background ini lahirlah pemikirannya dalam dunia filsafat, maka dalam filsafat ada dua yang menonjol dari pemikirannya. Pertama, dalam konteks materialisme dialektis. Apa itu? Dia berpendapat bahwa keberadaan yang esensial, yang ada di alam ini adalah bersifat materi. Itu adalah materialisme dialektis. Dia sebenarnya merupakan respons terhadap pemikiran tentang filsafat sebelumnya. Filsafat sebelumnya mengatakan yang real itu adalah soul (jiwa), sementara yang materi itu adalah produk dari roh. Itu aliran filsafat, namanya idealisme. Kemudian ini dibantah oleh Karl Marx. Aliran materialisme sebaliknya, yang real itu adalah materi; ada munculnya aspek rohani, munculnya aspek kejiwaan. Itu lebih merupakan proses materialisme dialektis. Apa itu materialisme dialektis? Itu adanya proses yang disebut dengan tesa, antitesa, dan sintesa. Jadi, muncul tesa lagi dan begitu seterusnya. Itu yang disebut dengan materialisme dialektis.

Kedua, dalam konteks filsafat. Dia punya pemikiran namanya materialisme historis, bahwa sejarah manusia itu terjadi pertentangan kelas. Jadi, perkembangan kelas antara siapa dengan siapa. Dia selalu menyebutkan antara yang berkuasa dengan yang dikuasai. Cuman itu dalam setiap periode. Itu berbeda. Sesuai dengan perkembangan masyarakatnya. Masyarakat klasik itu adalah yang paling penting adalah pertanian, maka lawannya itu adalah budak. Pada masa pertentangan itu beda lagi. Pada masa modern itu adalah antara pemilik modal (borjuis) dengan buruh (proletar). Jadi, itulah sejarah umat manusia adalah sejarah pertentangan kelas. Sejarah pertentangan kelas itulah nanti akan berakhir. Menurut Karl Marx, karena dalam filsafat ini munculnya masyarakat baru, namanya masyarakat komunis. Jadi, arah perkembangan sejarah menuju ke arah munculnya komunisme. Itu bisa dipercepat melalui revolusi. Itu dalam konteks filsafat.

Dalam konteks filsafat ini muncullah pandangan ketiga, yang paling penting dari Karl Marx ini adalah berkaitan dengan pertentangan kelas dan alienasi lebih tepatnya. Pertentangan kelas tadi sudah disinggung sedikit bahwa sejarah perkembangan umat manusia adalah sejarah pertentangan kelas. Dalam era modern pada masanya itu, era pertentangan kelas itu semakin tajam; antara yang kaya dengan yang miskin. Mengapa terjadi pertentangan kelas? Itu adalah lebih ditentukan oleh basis dan suprastruktur. Jadi, di hubungan sosial, masyarakat itu ditentukan oleh basis, fondasi. Dasar fondasi itu adalah materi. Intinya adalah ekonomi. Ekonomi ini membentuk suprastruktur. Suprastruktur ini struktur atas. Isinya itu adalah ilmu filsafat, politik, ideologi, dan agama. Jadi, suprastruktur itu berisi semua yang berkaitan dengan ideologi kelas atas.

Ini kaitan dengan yang keempat, berkaitan dengan agama. Menurut Karl Marx, agama ini adalah candu bagi masyarakat yang itu dibuat oleh kalangan kelas atas untuk menenangkan, meninabobokan kalangan proletar supaya tidak demo, supaya tidak revolusi, buat tidak banyak itu yang kaya ambil. Seperti idenya Karl Marx. Karl Marx terjadi pertentangan terus-menerus, maka itu adalah melakukan revolusi. Agama itu adalah konstruksi kalangan borjuis, kalangan kelas atas. Untuk apa? Untuk menenangkan kalangan proletar. Itulah maka dia mengatakan bahwa agama itu adalah candu masyarakat. Candu itu artinya obat peringan beban pikiran; orang akan terlena, tertidur, nge-fly. Itulah fungsi agama. Jadi, Karl Marx tentang agama seperti itu. Sebenarnya Karl Marx tidak punya tulisan khusus tentang agama. Karya terbesarnya dia adalah Das Kapital. Itu semua tentang ekonomi, tetapi dari ekonomi muncullah pandangannya tentang agama. Bahwa ekonomi itu memunculkan pertentangan kelas. Pertentangan kelas itu dikuasai oleh suprastruktur. Suprastruktur itu mengonstruksi nilai-nilai, ideologi kepada masyarakat bahwa teori konflik itu dipandang sebagai produk dari Karl Marx.

DAFTAR PUSTAKA 

Johnson, Doyle Paul. Diindonesiakan oleh Robert M. Z. Lawang. 1994. Teori Sosiologi: Klasik dan Modern. Jilid 1. Jakarta: Gramedia Pustaka. Utama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun