Ujian nasional 2015
Seluruh peserta didik tingkat terakhir yaitu kelas 12 SMA/SMK/MA yang pada tahun ini (2015) akan melaksanakan unas (ujian nasional), pada tanggal 13-15 April 2015 yang diselenggarakan 3 hari tersebut dan dalam unas tersebut seperti tahun kemaren unas kali ini juga meliputi 6 mapel (mata pelajaran) sekaligus ini adalah ujian terakhir bagi mereka. Akan tetapi di tengah-tengah pelaksanaan unas berlangsung terdapat suatu masalah yaitu bocornya soal ujian nasional yang sampai sekarang masih diselidiki.
Pada tahun ini ujian nasional berbeda, yang biasanya tulis sekarang menggunakan komputer atau berbasis komputer, sehingga akan lebih mudah kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu untuk membocorkan soal ujian. Dalam unas kali ini saja terdapat 30 paket dari 11.730 paket soal unas tingkat SMA yang bocor ke publik “ujar Anies Baswedan (Mentri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah)
Dan untuk memblokir soal pembocoran tersebut anies baswedan langsung berkordinasi via telefon dengan Google yang berada di Indonesia dan Amerika untuk memblokir tautan yang membocorkan soal unas tersebut. Kemendikbud juga membuat permintaan tertulis kepada Google untuk menghapus dokumen dan menonaktifkan serta menutup akun tersebut.
Disisi lain peserta Unas mengkhawatirkan kalau unas kembali diulang karena adanya kebocoran soal unas tersebut seperti yang dikatakan anies baswedan (Mentri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah) bahwa tidak menurut kemungkinan UNAS diulang bila memang ada pola kebocoran yang sangat signifikan. Hal tersebut membuat peserta unas menjadi gelisah, karena tidak semua peserta unas tersebut meniru atau melihat jawaban yang terdapat dalam akun Google tersebut.
Untuk itu saya sendiri sangat prihatin atas adanya kasus kebocoran soal unas ini, karena dunia pendidikan adalah hal yang sangat suci yang diibaratkan kain putih yang tidak bernoda akan tetapi kain tersebut dicorat-coret yang menjadikan kain tersebut kotor karena adanya coretan-coretan yang tak permanfaat. Pendidikan diibaratkan seperti itu, pendidikan adalah suatu ilmu yang sangat berharga yang harus kita lindungi. Dengan bocornya soal unas ini maka makin bertambahnya kasus pendidikan di Indonesia. Maka kita sebagai warga negara Indonesia baik pendidik maupun peserta didik harus ikut berperan aktif dalam dunia pendidikan, contohnya bertanggung jawab, belajar dengan rajin, dan wajib memberikan saran atau kritikan pada dunia pendidikan ini serta memajukan dunia pendidikan kita, agar tidak ada lagi masalah atau kasus dalam unas maupun dalam dunia pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H