Mohon tunggu...
Faridhatul Qoimah
Faridhatul Qoimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa universitas airlangga yang sedang mengerjakan tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya Computer Vision Syndrom bagi Pekerja

23 Mei 2023   13:35 Diperbarui: 23 Mei 2023   13:44 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang belum mengetahui tentang apa sih computer vision syndrome dan banyak juga dari mereka yang mengabaikan gejalanya. Computer Vision Syndrome (CVS) adalah kumpulan gejala yang ditimbulkan pada mata dan penglihatan yang terkait dengan penggunaan komputer termasuk desktop, laptop, tablet, smartphone dan alat elektronik lainnya secara berlebih atau dalam waktu panjang.

Gejala yang ditimbulkan dari cvs terbagi menjadi empat kategori: gejala asthenopia (kelelahan mata, ketegangan mata, sakit mata, mata kering, dan sakit kepala), gejala yang berhubungan dengan. gejala visual (penglihatan ganda, penglihatan kabur, presbiopia, dan kesulitan berkonsentrasi penglihatan), gejala ekstraokular (nyeri, bahu, leher, dan punggung), dan gejala permukaan okular (mata berair, mata gatal, dan efek penggunaan lensa kontak) .

Faktor individu, lingkungan, dan komputer semuanya berdampak pada sindrom penglihatan komputer. Usia, jenis kelamin, penggunaan lensa kontak atau kacamata, lama menggunakan komputer, lama bekerja di depan komputer, dan lama istirahat setelah menggunakan komputer adalah karakteristik pribadi yang mempengaruhi perkembangan CVS. Visibilitas, jarak dari bagian atas monitor ke mata pengguna, polaritas monitor, dan jenis komputer adalah semua faktor yang berhubungan dengan computer.

Usia berdampak pada perkembangan CVS karena penuaan mengubah arsitektur dan fisiologi mata. Karena perbedaan fisiologis dan psikologis antara pria dan wanita, kejadian CVS juga lebih sering terjadi pada pekerja yang pernah melakukan kontak seksual dengan wanita.

Sebenarnya, tidak ada sindrom seperti computer vision syndrome yang mengancam jiwa. Beberapa orang mungkin tidak menganggap gejala klinis penyakit ini signifikan atau menyusahkan. Urusan Hal ini menyebabkan orang berhenti memperhatikan kesehatannya, yang mencegah sindrom ini menerima perawatan yang tepat. Hasil selanjutnya jika sindrom ini tidak diobati adalah kesulitan dengan tugas sehari-hari, penurunan hasil kerja, peningkatan tingkat kesalahan, dan penurunan kepuasan. Efek ini jelas negatif karena dapat berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang.

Jika Anda bekerja di depan komputer selama lebih dari 4 jam berturut-turut, risiko Anda terkena CVS 25,6 kali lebih tinggi dibandingkan jika Anda bekerja di depan komputer kurang dari 4 jam terus menerus. Jika Anda beristirahat kurang dari 10 menit setelah menggunakan komputer, risiko Anda terkena CVS 20 kali lebih tinggi dibandingkan jika Anda beristirahat lebih dari atau sama dengan 10 menit. Kemungkinan mengembangkan CVS pada seseorang dengan faktor risiko tersebut di atas adalah 66,8%.

Karyawan pengguna komputer lebih baik dalam mencegah dan memberikan peringatan dini terhadap sindrom ini karena mereka sudah mengenali dan mengetahui variabel risiko yang dimiliki. Pengaturan jam kerja dan istirahat dari pekerjaan komputer merupakan dua tindakan pencegahan yang dapat dilakukan khususnya untuk variabel risiko yang mempengaruhi penelitian ini. Keselamatan dan Kesehatan Institut Ketenagakerjaan Nasional (NIOSH) berpendapat bahwa periode relaksasi singkat dapat secara signifikan mengurangi ketidaknyamanan yang dialami oleh pengguna komputer sekaligus meningkatkan produktivitas. Beberapa pendapat lain berpendapat bahwa setelah bekerja terus menerus di depan komputer selama 1-2 jam, istirahat selama 10 sampai 15 menit sudah cukup. Selain itu yang penting adalah pemeriksaan mata berkala dan pemeriksaan medis khusus yang diperbarui.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun