[caption caption="Foto By: BOLA.Net"][/caption]
Secara sederhana, puasa dalam bahasa sehari-hari bisa didefinisikan sebagai kegiatan tidak makan dan minum dalam waktu tertentu. Atau dalam artian yang luas, puasa juga didefiniskan sebagai kondisi tidak melakukan atau berhenti melakukan kegiatan tertentu. Misalnya, orang yang tidak berbicara dalam waktu lama, bisa dikatakan sedang puasa bicara, atau, orang yang tidak tidur pada waktu tidur, dikatakan sedang puasa tidur.
Kata puasa, juga dikenal dalam terrminologgi agama, salah satunya dalam Islam. Dalam terminologi agama, kata puasa merupakan terjemahan dari kata shoum dalam bahasa Arab yang memiliki arti menahan diri atau tidak melalkukan sesuatu tertentu (yg membatalkan) dalam rentang waktu tertentu (dari terbit sampai tenggelam matahari. Sedangkan orang yang melakukan puasa disebut shoim.
Kata puasa kemudian diadopsi ke dalam dunia olahraga, khususnya sepakbola. Dalam ‘kamus’ sepakbola, puasa merujuk kepada kondisi ketika seorang pemain, khususnsya pemain depan, berhenti atau tidak mencetak gol dalam waktu yang tertentu atau dalam beberapa pertandingan.
Hampir semua striker, pernah mengalami kondisi ini. Bahkan, seorang Cristiano Ronaldo sebagai salah satu striker tersubur sepanjang sejarah, juga bukannya tidak pernah merasakan puasa. Artinya, ia juga pernah mengalami seret gol dalam beberapa pertandingan. Hal itu, misalnya terjadi belum lama ini. Beberapa pertandingan sebelum jornada ketiga La Liga kemarin, Ronaldo mengalami puasa yang lumayan panjang.
Ronaldo tidak mencetak gol dalam dua jornada awal La Liga. Ia juga tidak mencetak gol bersama timnas portugal dalam lanjutan kulafikasi Euro 2016 pekan lalu. Total, ia sudah tidak mencetak gol selama 500 menit pertandingan, baik bersama timnas maupun bersama Real Madrid.
Tak pelak, ia pun menjadi bahan kritik bagi beberapa orang. Ia bahkan menjadi bahan lelucon dari tim nasional San Marino yang berhasil menctak gol tandang pertama mereka dalam kurun 16 tahun. “Cristiano Ronaldo menelpon hotel kami menginap. Ia ingin belajar kepada kami bagaimana cara mencetak gol”, tulis ofiicial twitter timnas San Marino.
Tapi, bukan Ronaldo namanya jika cuma bergeming mendengar kritikan. Ronaldo selalu punya cara membuktian diri. Semalam, pada lanjutan La Liga jornada ketiga, Ronaldo melakukannya. Ia berhasil mencetak gol, sekaligus membungkam kritik terhadapnya.
Ya, dalam lanjutan La Liga 2015-2016 jornada ketiga semalam, Ronaldo berbuka puasa. Dia mengkhiri puasa golnya ke gawang Pau Lopez, kiper Espanyol. Malang buat Pau Lopez, sebagai seorang shoim (orang yg berpuasa) Ronaldo adalah seorang yang sangat rakus saat berbuka. Ia menjebol gawangnya bukan hanya sekali, bukan juga dua atau tiga, Ronaldo mencetak LIMA gol ke gawangnya.
Sejak sebelum pertandingan, Pau Lopez memang sudah sangat khawatir dirinya akan menjadi korban kerakusan Ronaldo saat berbuka. Dalam sebuah wawancara, ia mengatakan bahwa amat beresiko menghadapi Ronaldo yang sedang lapar. Kemudian, pada akhirnya, kekhawatiran Pau tersebut menjadi nyata. Ronaldo berbuka dengan amat manis.
Ya, sepertinya Ronaldo juga mengerti, ketika berbuka puasa, maka berbukalah dengan yang manis. Jika Anda tidak tau betapa manisnya apa yang dilakukan Ronaldo semalam, maka Anda perlu tahu fakta-fakta berikut:
Pertama, tidak ada satu pun pemain yang mampu mencetak lima gol dalam satu pertandingan La Liga sejak tahun 1996 sampai Ronaldo melakukannya semalam. Kedua, Hanya ada tiga pemain yang mampu melakukan hal tersebut sepanjang sejarah La Liga. Ketiga, hanya ada satu orang selain Ronaldo yang mencetak lima gol untuk satu pertandingan dalam dua musim beruntun di La Liga, sepanjang sejarah. Ketiga, Dengan lima golnya tersebut, Ronaldo berhasil melewati rekor milik Raul Gonzales sebagai pencetak gol terbanyak bagi Real Madrid di La Liga.
Amat manis bukan?
(Waalm)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H