Mohon tunggu...
FARID
FARID Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar Binsik

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Barty Pahlawan Australia Setelah 44 Tahun

1 Maret 2023   12:21 Diperbarui: 1 Maret 2023   12:33 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

MELBOURNE, SABTU - Ashleigh Barty kembali menjadi pahlawan Australia. Dia menjadi petenis tuan rumah pertama yang menjuarai Grand Slam Australia. Terbuka dalam rentang 44 tahun. Kini, petenis nomor satu dunia itu dalam perjalanan menuju tonggak pencapaian berikutnya, menjuarai semua Grand Slam.

Kemenangan  atas Danielle Collins (Amerika Serikat), 6-3, 7-6 (2), dalam final tunggal putri di arena Rod Laver, Melbourne park, sabtu(29/1/2022), membuat Barty mengikuti jejak Chris O'Neil, petenis (nomor tunggal) Australia terakhir yang menjuarai Grand Slam di negara sendiri, pada 1978. O'Neil, yang saat ini berusia 65 tahun, berada diantara penonton yang mengisi 8o% kursi di stadion berkapasitas total 14.800 penonton itu.

Sebelum O'Neil, Australia punya banya nama besar dalam sejarah tenis dunia seperti Rod Laver, John Newcombe, Margaret Court, dan Evonne  Goolagong Cawley.

Pada awal 2000-an, Lahir Lleyton Hewwitt sebagai pahlawan baru. Dia menjuarai AS Terbuka 2001 dan Wimbledon 2002. Setelah itu, ada Samantha Stosur, juara AS Terbuka 2011. Akan tetapi tak ada yang bisa berjaya di negeri sendiri sejak O'Neil membawa trofi Daphne Akhurst Memorial hingga akhirnya Barty juara.

"Ini adalah mimpi yang jadi kenyataan, Saya bangga sebagai warga Australia, bagian terpenting dari momen ini adalah berbagai kebahagian dengan banyak orang termasuk Anda."tutur Barty di hadapan penonton.

Dalam perjalanan menuju gelar juara Grand Slam ketiga, setelah prancis terbuka 2019 dan Wimbledon 2021. Barty tak kehilangan satu set pun. Dia hanya kehilangan servis pada dua pertandingan, saat berhadapan dengan Amanda Anisimova pada babak keempat dan melawan Collins.

Collins, untuk yang pertama kalinya lolos ke final Grand Slam, dua kali mematahkan servis Barty pada set kedua keunggulan 5-1 membuatnya berpeluang besar memaksakan hingga set ketiga.

Dengan ketenangan Barty, ia membalikan keadaan yang tadinya Collins yang mendominasi namun sekarang, Barty berjuang untuk mendapatkan poin demi poin yang akhirnya ia menangkan dan menjuarai final Grand Slam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun