Mohon tunggu...
Farid Fadian
Farid Fadian Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Yogyakarta

Mahasiswa tingkat akhir yang sedang bingung mencoba belajar menjadi buruh tulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Di Era Krisis Multisektor Saat Ini Muhammadiyah sudah Saatnya Kembali pada Teologi Al-Maunnya

18 November 2022   18:36 Diperbarui: 18 November 2022   18:40 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

'' Hidup Hidupilah Muhammadiyah, Jangan Mencari Hidup Di Muhammadiyah ''

Muhammdiyah telah menyinari kehidupan bangsa Indonesia, selama 110  tahun lamanya dalam dinamika membangun kehidupan umat yang layak perserikatan banyak memberi kontribusi terhadap bangsa memelalui pendidikan, kesehatan dan sosial. Muhammadiyah bukan sekedar ormas islam melaikan suatu juru slamet bagi bangsa Indonesia melalui kontribusi kontribusinya.

Membangun perserikatan dengan berlandasan ridho allah, keiklasan dahlan muda yang memiliki jiwa progresif untuk merubah suatu tatanan kedihupan umat agar berkemajuan dahlan berhasil membuat Muhammadiyah menjadi rumah bagi mustadaf'in, dahlan memberikan iman, ilmu amal bagi masyarakat yang merasa kurang dan tertinggal menjadi masyarakat yang berkemajuan.

Melalui reform pendidikan yang dilakukan dahlan terhadap umatnya, lahirlah umat umat yang berkemajuan, dahlan telah berhasil untuk membenahi kondisi umat yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak pada zamannya hingga menjadi pesaing pendidikan yang dilakukan oleh Imperialisme belanda pada saat itu, keberhasilan reform pendidikan yang dilakukan dahlan terus menginpirasi hampir seantero Hindia belanda kala itu, dahlan menjadi suatu pelopor gerakan yang sadar atas nasib umatnya yang terjajah pendidikan merupakan pola propaganda dahlan untuk melawan Imperialisme Belanda kala itu.

Kondisi saat itu sangat gelap dan memprihatikan kaum kaum mustadaf'in tidak mendapatkan pendidikan umum yang layak semangat revolusioner dahlan yang menginisiasi terbentuknya suatu lembaga pendidikan madrasah, yang memberikan pencerdasan bukan hanya pendidikan agama namun pendidikan pengetahuan umum yang diberikan dahlan, mampuh berhasil melepaskan umat dari masa masa gelap, menjadi umat yang berkemajuan dan sadar atas ketertindasan oleh imperialisme belanda saat itu. Dahlan sebagai revolusioner yang gigih berjuang melawan keterbelakang umat yang dilakukan oleh imperialisme belanda mampuh melawan dengan membuat perserikat Muhammadiyah.

Teologi al-maun yang selalu menjadi landasan propaganda dahlan untuk memberi makna berislam  kepada umatnya, berasal dari tafsir dari surat al-maun. Dahlan selalu berpesan kepada umatnya agar selalu berbuat amal sosial terhadap sekitar, teologi ini yang melandasakan dahlan dan umatnya selalu segaris massa bersama umat yang merasa tertindas, melalui semangat al-maun yang sangat revolusioner ini, menelantarkan dan membiarkan umat yang berada dalam keadaan kesusahan merupakan suatu tindakan dzolim maka berislamlah bukan sekedar ritual namun harus peduli terhadap umat sekitar yang masih merasa tertindas.

Pendidikan, Kesehatan dan sosial menjadi suatu pondasi dalam berjuang dan memperhebat muhammadiyah dengan melihat kondisi umat yang harus lepas dari cengkraman khianat yang dilakukan oleh imperialisme belanda. Muhammadiyah lahir sebagai juru slamet yang membawa sang suryanya untuk mencerdaskan umat hingga saat ini, kehidupan Indonesia mungkin tidak akan cerah. Refleksi saat ini Muhammadiyah sudah tumbuh menjadi berserikatan terbesar di dunia saat ini dengan beberapa amal usaha yang dimiliki, Muhammadiyah tumbuh menjadi perserikatan keagamaan yang memiliki profit keuangan paling besar dinegeri ini.

Muhammadiyah harus lahir kembali dengan semangat revolusioner yang diamalkan oleh dahlan, saat ini kondisi masyarakat dalam keadaan krisis multisektor yang diakibatkan oleh over produksi di tubuh imperialisme As/barat, yang mana melimpahkan kondisi krisisnya kepada Indonesia. Sudah saatnya Teologi al-maun itu dipakai pada kondisi krisis saat ini, agar lebih konseptual Muhammadiyah harus kembali segaris massa di era saat ini, Muhammadiyah bukan hanya melahirkan kapitalis-birokrat yang jelas jelas sudah jauh dalam konsep yang diajarkan dahlan memlalui Teologi al-maunnya. Muhammadiyah harus benar benar berbenah dan kembali pada umat untuk selalu membela kaum mustadaf'in.

Tokoh tokoh  Muhammadiyah saat ini, sudah saatnya melawan dan berperang terhadap segala bentuk perampasan kedaulatan, selalu segaris massa dengan kaum mustadaf'in dan melawan segala bentuk penindasan yang membuat umat sengsara. Selamat Bermuktamar Muhammadiyah 48, aku titip pesan, Muhammadiyah bukan tempat untuk memperkaya hidup, Muhammadiyah bukan juga tempat produksi para kabir kabir. Muhammadiyah buka juga boneka imperialisme barat. Muhammadiyah lahir atas perlawanan, Muhammadiyah lahir atas perubahan perubahan yang senatiasa segaris dengan kaum kaum mustadaf'in, Muhammadiyah harus kembali pada cita citanya untuk mencerdaskan umat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun