Belajar memiliki peran yang penting bagi kehidupan manusia, karena denganya kita dapat memperoleh banyak ilmu dan wawasan baru untuk bekal diri kita saat ini hingga nanti. Begitupun dengan para muslimah, mereka akan menjadi salah satu bagian dari terbentuknya karakter anak yang berakhlak baik. Ilmu yang dimiliki akan menjadikan cahaya dalam melangkah. Ilmu akan memandu dan membimbing seseorang dalam melangkah, dengan ilmu pula akan menjadikan seseorang takut kepada Allah serta akan mengangkat derajat manusia disisi Allah dan disisi manusia.
Begitu pentingnya ilmu yang harus dimiliki oleh seorang muslimah, karena nantinya akan menjadi bekal dan akan menjadi pembentuk karakter generasi bangsa. Muslimah akan menjadi seorang ibu yang akan menjadi sekolah pertama bagi anak anaknya kelak. Jika muslimah memiliki ilmu dan wawasan yang luas, mereka akan mampu memberikan pengajaran dan pendidikan yang terbaik bagi anak- anaknya kelak. Posisi seorang muslimah di dalam islam sangatlah penting terutama untuk melahirkan dan mencetak generasi -- generasi rabbani.
Dalam sebuah syair arab mengungkapkan :" seorang ibu tak ubahnya bagai sekolah, bila kita mempersiapkan sekolah itu secara baik berarti kita telah mempersiapkan suatu bangsa dengan generasi emas "
Dalam sejarah islampun mencatat kisah seorang imam syafi'i, beliau adalah seorang imam besar yang cerdas dan memiliki kedalaman pehaman agama. Beliau telah mempelajari al quran dan menghatamkan hafalannya saat usia 7 tahun dan dapat berkuda dan memanah diusia 15 tahun, namun dibalik itu semua ibunyalah yang membesarkan, mendidik dan memperhatikannya karena ayah imam syafi'i telah wafat di waktu beliau masih belia.
 Dari sepenggal kisah tersebut kita dapat memahami betapa pentingnya ilmu bagi muslimah. Janganlah sesekali menyia-nyiakan waktu yang telah Allah berikan kepada kita wahai muslimah, karena sedetikpun waktu yang kita siakan akan menjadi bumerang untuk generasi kita mendatang, teruslah menjadi muslimah pembelajar yang tidak kenal lelah dan putus asa dan tentunya tanpa menghilangkan kodrat kita sebagai wanita yaitu lemah lembut dan penuh kasih sayang.Â
Anggapan yang sedari dulu telah didoktrin oleh nenek moyang kita bahwa pendidikan tinggi bagi seorang perempuan tidak akan berpengaruh banyak ketika ia menikah kelak, sepertinya harus segera dipatahkan, karena pada dasarnya seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H