Mohon tunggu...
Farida Aryany
Farida Aryany Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

The book as seatmate

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mencintaimu dengan Caraku Sendiri

10 Desember 2015   16:16 Diperbarui: 10 Desember 2015   17:39 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Mencoba mengungkapkan perasaan yang sebenarnya ini udah cukup begitu lama sekali. langsung ajaya .. ini berawal dari aku berumur hmm (rahasia deh ya :D )

     Pada saat itu, dia memakai kemeja putih dan menggunakan tas ransel dibelakangnya. Rambutnya yang rapih, gaya dia berjalan, senyumannya, gigi serinya yang manis, pandangan matanya, ditambah lagi suara dia yang mampu menggetarkan hatiku pada saat itu. Waktu itu, aku hanya bisa menatap dia dan melemparkan senyum yang tak terbalaskan ketika melihat sesosok manusia ciptaan Allah Swt yang sangatlah sempurna dihadapanku. *rahasia lain dia adalah teman sekelasku dulu, kita memang 1 kelas tapi memang jarang untuk bersua. entah mengapa bahkan aku sendiri tak mengerti hehe..

     Hmm dia murid baru dikelasku dan mulai saat itu juga, aku mencari informasi yang berkaitan dengan dia karena penasarannya, setiap malam aku berdoa kepada Allah supaya suatu saat nanti dia menjadi orang terdekat dalam hidupku, setidaknya dia kenal sama aku waktu berjumpa denganku. (bukan sekedar hanya mengetahui).

   Waktu semakin berjalan, dan seiring berjalannya waktu AKHIRNYA dia mengenalku. dia sering mendiskusikan pelajaran pada waktu itu denganku (walaupun itu hanya berjalan sangat singkat sekali T_T tapi aku merasa bahagia). bagaimana dengan perasaanku ? ahh tak dapat kujelaskan dalam bentuk tulisan hanya tersirat dalam benakku. perasaanku? campur aduk duk dukk :D . sebenarnya banyak sekali hal yang ingin kulakukan padanya, membahagiakan dia, tapi dia memang benar-benar terlalu cepat datang dan pergi dihatiku, dikehidupanku.

mengapa? karena beberapa tahun kemudian dia pindah sekolah. bahkan sebelum dia pergi, dia sempat meminta maaf padaku dan dia memberikan nomernya agar aku bisa menghubungi dia kapanpun dan dimanapun hanya untuk sekedar memberikan kabar padanya. tapi …. hmm aku harus berusaha menahan semuanya, dan aku mengambil keputusan untuk tidak menghubungi dia sama sekali. aku lebih memilih untuk “mencintaimu dengan caraku sendiri” . sekarang setelah dia pergi aku tak tau keberadaan dia dimana, terakhir kudengar dia berada di luar kota Bandung dan jaauuuhhhh entah dimana -___-.

     Walaupun aku merasa tidak pantas buat dia, tapi aku akan berdoa kepada Allah supaya suatu saat nanti semua keinginanku menjadi kenyataan. walaupun sekarang jarak yang tidak mempertemukan aku lagi. meski sebenarnya aku menyadari kehadiran cinta itu, tapi entah mengapa, tak ada satu pun kata yang sanggup keluar dari masing-masing pihak (aku dan dia). hingga suatu saat, di kala perasaan itu terungkap, waktu sudah tak lagi memihak keduanya. semua hanya menjadi kenangan indah yang tersimpan dalam memori. ya Allah semoga suatu saat nanti aku dipertemukan lagi dengan dia di tempat yang terindah yang agung nan suci. Aamiin. dimanapun kamu berada sukses ya disana :D

*truestory :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun