Mohon tunggu...
Farida Putri Ramadhani
Farida Putri Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akulah hanya seorang pujangga semut yang sedang merangkai proses tuk menghasilkan goresan cita setinggi langit birunya itu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jendela Dunia

12 Maret 2023   15:46 Diperbarui: 12 Maret 2023   15:47 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jendela Dunia
Farida Putri Ramadhani 

Dalam sebuah penjelajahan sederhana
Di kediaman senja bersama sang idaman cinta
Melayang di antara gegana jingga
Menyelam di tepian luasnya samudera 

Bibir ini terus menari menikmati nyanyian diksi
Otak pun merekam cerita jadi aksi dalam ilusi
Ke sana kemari, tawa tangis menjadi saksi
Hingga waktu mengantarkan petang yang sunyi

Sungguh candu, walau perjalanan telah berakhir
Tersebab, huruf telah berhenti mentatih
Tapi diri ini telah dibekali seribu jejak sakti
Walau sekedar bersandar keramik putih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun