Mohon tunggu...
Farida Putri Ramadhani
Farida Putri Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akulah hanya seorang pujangga semut yang sedang merangkai proses tuk menghasilkan goresan cita setinggi langit birunya itu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Duka

8 November 2022   21:00 Diperbarui: 8 November 2022   21:04 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tangis cinta telah membasahi akalnya

Kini jadi petaka di magrib sunyi

Karena terlanjur jatuh di jurang hati

Guntur pun menyentak sengit

Nabastala senja pun menangis tragis

Menjelma saksi kala mesra berarti

Yang kini telah lepas dan pergi

Ingin dirasa jadi daun kering yang jalang

Terbang diantara angin badai menggarang

Biarkan hancur, nelangsa tak lagi ada

Walau nyatanya lebih kejam atas derita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun