Mohon tunggu...
Farida Putri Ramadhani
Farida Putri Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akulah hanya seorang pujangga semut yang sedang merangkai proses tuk menghasilkan goresan cita setinggi langit birunya itu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aduan Seorang Pengukir Harapan

18 September 2022   08:54 Diperbarui: 18 September 2022   08:55 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Farida Putri Ramadhani


Malam kelabu kabut abu-abu
Menagis rindu bak awan sendu
Terkatung gelisah ombak menderu
Masih saja hadirmu selalu
Tuan, atas kabar ribuan layang
Tentang beta anak jalanan
Di bilik kota pendidikan
Gugur lembaran akal sudahlah biasa
Tak kenal tidur demi asa gemilang
Hanya saja akulah insan biasa
Penuh aduan atas dahaga
Hidupku laksana jalanan
Entah sampai mana pijakku melangkah
Alur itu masih terbuka
Hingga buana tergulung kemudian
Di atas sajaddah menjalar
Peta telah merumuskan
Kompas itu akan mengarahkan
Maka petuah sampaikan
Jangan kau lupakan Tuhan


Semarang, 18 September 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun