Mohon tunggu...
Farida Putri Ramadhani
Farida Putri Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akulah hanya seorang pujangga semut yang sedang merangkai proses tuk menghasilkan goresan cita setinggi langit birunya itu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Titik Jurang hingga Garis Julang

18 Agustus 2022   16:06 Diperbarui: 18 Agustus 2022   16:11 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Farida Putri Ramadhani

Dekap guling itu masih erat
Sekujur raga masih asing
Pada pagi di hari baru
Terteduh masih di rasa kantuk

Sunyi, menyusuri bilik itu
Derai anila menyisir bulu ratu
Pun terbanjiri ombak seorang diri
Di pulau kanan memutih pucat

Otak ini kan menyudut pelik
Bak liku trigonometri masa Helenistik
Rikuh membuka kedua mata
Tuk merakit kembali lembaran asa

Lemah sudah dayaku itu
Tak berkutik dan menghelai pikir
Akankah berhenti disini?
Tidak! Harus bangkit

Semarang, 18 Agustus 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun