Farida Putri Ramadhani
Dekap guling itu masih erat
Sekujur raga masih asing
Pada pagi di hari baru
Terteduh masih di rasa kantuk
Sunyi, menyusuri bilik itu
Derai anila menyisir bulu ratu
Pun terbanjiri ombak seorang diri
Di pulau kanan memutih pucat
Otak ini kan menyudut pelik
Bak liku trigonometri masa Helenistik
Rikuh membuka kedua mata
Tuk merakit kembali lembaran asa
Lemah sudah dayaku itu
Tak berkutik dan menghelai pikir
Akankah berhenti disini?
Tidak! Harus bangkit
Semarang, 18 Agustus 2022
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!