Fajar memang selalu mengawali pagi
Menyingsing dengan sungging menyapu sepi
Kilau rona syahdu melukis semburat
kebesaran Ilahi
Lihat saja, terlalu indah hingga jutaan pasang indera tiada berani
Menatap sang rona ratu pagi
Sekian juta nyawa hadir menggantungkan mimpi
Berharap mengais kepingan puing puing asa yang terpatri
Mengikis rasa gentar melingkupi titian diri
Bak pasukan dengan senjata tekad baja di kanan kiri
Maju, melangkah, berlari, jatuh, hingga berdiri dan berlari lagi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!