Mohon tunggu...
43 FaridAhmad
43 FaridAhmad Mohon Tunggu... Supir - Farid Ahmad

sejahtera indonesiaku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hancurnya Negeri Saba

25 Maret 2021   07:11 Diperbarui: 25 Maret 2021   09:07 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.attaubah-institute.com/

Berawal dari kisah Nabi Sulaiman dan para perajuritnya yang sedang mencari air, di carilah burung Nabi Sulaiman yang bernama hud-hud untuk mencari sumber air, sebelumnya di tengah perjalanan hud-hud bertemu dengan burung lainnya kemudian ia pergi bersamanya, hingga ia melihat sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang ratu yang menyembah matahari bersama kaumnya.

Nabi sulaiman pun yang mencari keberadaan hud-hud merasa kesal bahkan ingin menyembelih apabila hud-hud kembali, beberapa saat kemudian datanglah hud-hud, singkat cerita hud-hud tidak disembelih karena telah mengabarkan kepada Nabi Sulaiman apa yang telah ia lihat selama kepergiannya, dengan segera Nabi Sulaiman menyuruh hud-hud untuk mengirimkan surat kepada Ratu Balqis.

Mengetahui itu Ratu Balqis pun bersama para petinggi-petinggi kerajaan mengadakan pertemuan, diantara para petinggi ini pun ada yang mengusulkan untuk berperang melawan Nabi Sulaiman, akan tetapi ratu yang penuh hikmah ini pun tidak lansung menyetujui usulan para petinggi kerajaan, akan tetapi ia ingin menguji Nabi Sulaiman dengan mengirimkan perhiasan-perhiasan yang paling mewah dari istananya, kemudian di prajurinya diutus untuk mengirimkan perhiasan-perhiasan tersebut, setelah para prajurit ratu balqis ini memberikan perhiasanya, Nabi Sulaiman pun menolak perhiasan tersebut dan memerintahkan untuk membawanya kembali, singkat cerita Ratu Balqis pun mengikuti agama yang telah diajarkan oleh Nabi Sulaiman.

Pada masa Ratu Balqis dan Nabi Sulaiman negeri Saba menjadi negeri yang paling makmur juga menjadi negeri percontohan bagi negeri-negeri lainya, terbukti dari hasil alam yang berlimapah didalamnya juga terdapat kebun yang sangat luas di sebelah kanan dan di sebelah kiri yang di apit oleh kedua gunung, tanahnya pun yang subur menghasilkan berbagai macam buah dan sayuran, sampai-sampai ada yang mengisahkan apabila ada seorang masuk ke dalam kebun tersebut dengan membawa keranjang diatas kepalanya maka ketika keluar dari kebun, keranjang tersebut penuh dengan buah-buahan tanpa harus memetik buah tersebut dan dalam riwayat yang lain ada yang menyebutkan di dalamnya tidak ditemukan binatang seperti nyamuk, lalat, serangga, kalajengking dan ular. Kemakmuran Negeri Saba juga digambarkan apabila seorang bepergian sepuluh hari sepuluh malam di dalam negeri tersebut maka ia akan aman, bahkan tanpa membawa bekal sekalipun karena ia dapat mengambil di sepanjang perjalan buah-buahan dan sayur-sayuran yang ada.

Negeri Saba pada zaman itu benar-benar mencapai puncak kenikmatannya, kemudian tahun berganti tahun bergantilah generasi ke generasi, genersi yang dahulu beriman dan bertaqwa kepada Allah kini sedikit demi sedikit kembali ke masa jahiliyah dengan kembali menyembah matahari, dari sinilah Allah mengutus para Nabi untuk memperingatkan kepada mereka, sampai dalam sebuah riwayat menyebutkan ada dua belas nabi yang di utus kepada kaum Saba untuk memperingatkan agar kembali ke jalan iman yang telah terbangun pada masa Ratu Balqis dan Nabi Sulaiman.

Namun setelah sekian Nabi yang di utus oleh Allah, kaum Saba masih enggan kembali ke jalan yang benar, mereka justru ingkar dan mengkufuri nikmat yang diberikan kepadanya, maka datanglah adzab dari Allah lewat perantara seekor tikus yang besarnya seperti kucing, tikus ini menggerogoti bendungan Ma'rib yang berada di Negeri Saba, bendungan sepanjang 620m dengan lebar 60m dan tinggi 16m seakan-akan tidak mungkin jebol hanya dengan seekor tikus, akan tetapi dengan izin Allah bendungan yang dahulu mengaliri air ke kebun-kebun mereka sekarang menjadi bencana bagi kaum Saba, seluruh negeri hancur dengan banjir yang begitu besar, sedikit diantara mereka yang bisa selamat kemudian pergi ke negara lain diantaranya Syam, dan Madinah.

Negeri Saba yang dahulu subur, makmur, dan mempunyai banyak variasi buah dan sayuran, setelah Allah meluluh lantakkan semuanya, Allah ganti kepada mereka dengan tanaman-tanaman yang berbuah pahit, pohon Asl (pohon yang besar tapi tidak berbuah) dan sedikit pohon Sidr (pohon yang berduri dengan buah yang kecil dan hanya berbuah sekali dalam setahun), Begitulah Allah mengadzab suatu negeri karena kekufurannya yang melampai batas. Wallahu A'lam Bisshowab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun