Mohon tunggu...
faridabimanyu
faridabimanyu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Muhammadiyah Malang Kelompok 1 Gelombang 9 Desa Landungsari, Kab. Malang

Selanjutnya

Tutup

Money

PMM-UMM 1 Melakukan Survei untuk Membantu Perekonomian Warga Landungsari

16 September 2020   20:10 Diperbarui: 16 September 2020   20:22 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah resmi di terima sebagai Pengabdi Masyarakat Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (PMM UMM), di Desa Landungsari, Kabupaten Malang. Kelompok 1 PMM UMM langsung melaksanakan briefing di hari pertama dengan Bapak Reyhan, pegawai kantor Desa Landungsari guna membahas pelaksanaan proyek kerja mereka. Projek kerja kelompok 1 PMM UMM adalah mendata semua Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) di Desa Landungsari yang bertujuan membuatkan web dan sistem informasi untuk membantu perekonomian dengan cara memasarkan.

Proses pengambilan data dilakukan oleh 3 orang dengan jangka waktu 5 hari. Pendataan di mulai dari Tirto Utomo gerbang utara. Setelah briefing, kelompok 1 PMM UMM langsung menuju lokasi untuk segera melaksanakan pendataan. 

UMKM yang di data di sini adalah Kost, Kontrakan, Laundry, Toko Pakaian, Elektronik, dan Warung yang ada di Landungsari. Kegiatan Kelompok 1 ini mendapat respon yang cukup positif di hari pertama, terutama kepada pemilik kost dan kontrakan. Tentunya respon dari pemilik kost dan kontrakan tidak jauh kaitannya dengan COVID-19 yang mengakibatkan lumpuhnya ekonomi kost dan kontrakan.

Namun tidak hanya pemilik kost dan kontrakan saja yang merasakan dampak dari COVID-19 ini, menurut Bapak Abdul Hamid, salah seorang penjual jus buah di gang 2 Tirto Utomo mengaku bahwa dagangannya mengalami penurunan penjualan selama masa pandemi ini, “Biasanya setiap hari itu bisa laku 7 sampai 11 kali, tapi sekarang cuma sekitar 3 sampai 4 saja.”  Kata Pak Abdul Hamid

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun