Mohon tunggu...
Farid Abdullah Lubis
Farid Abdullah Lubis Mohon Tunggu... Lainnya - Islamic Communications and Broadcasting Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta

Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-aji, Sugih Tanpo Bondho ~ Hanya seorang pelajar yang ingin terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Buruh adalah Salah Satu Elemen Penting dalam Pembangunan Bangsa

15 Mei 2020   02:57 Diperbarui: 15 Mei 2020   05:13 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perayaan hari buruh pada 1 Mei menjadi hari sejarah kebangkitan Kaum buruh di indonesia bahkan di internasional. Setelah era reformasi 1998 banyak perubahan struktural sosial-politik antara negara juga dengan pergerakan buruh. Yang dampaknya gerakan buruh saat itu relatif lebih bebas dan leluasa dalam berpendapat dan berserikat. Namun tak bisa dipungkiri juga, Reformasi yang kita kenal dengan pembaharu sistem kenegaraan juga membawa perubahan struktur ekonomi-politik dari kebijakan-kebijakan neoliberal yang dijadikan sebagai fondasi baru negara dalam pasar dunia.

Sejak era reformasi, gerakan buruh dipaksa untuk meredifisi tugas, kerja dan tantangan yang dihadapi oleh buruh sebagai kontekstualisasi pergerakan mereka. Pada perayaan hari buruh di masa Soekarno, ia selalu hadir dan ikut dalam perayaan Hari Buruh. Soekarno ikut menyatakan bahwa perjuangan politik paling sedikit gerakan buruh adalah mempertahankan PolitiekeToestand, yaitu sebuah keadaan politik yang memungkinkan gerakan buruh bebas berserikat, bebas berkumpul, bebas untuk mengkritik, dan bebas juga untuk berpendapat (nationalgeographic.grid.id). 

Sistem politik ini telah memberikan kebebasan bagi para kamu Marhaenisme di Indonesia untuk terus melawan dan berjuang lebih kuat untuk menghadapi kebijakan pemerintah yang tak memihak kepada rakyat.

Stigma marhaenisme yang telah dibentuk oleh bung Karno saat ini berbeda dengan apa yang diinginkan olehnya. Saat ini kita bukannya saling berjuang untuk membela dan memperjuangkan nasib kaum buruh yang tak jarang haknya telah di kebiri dan dirampas oleh para pemangku Politik Oliegarki di tanah ibu pertiwi, tetapi kita malah berlomba-lomba untuk MENJADI pemimpin organisasi atau partai buruh yang semakin banyak di didirikan. 

Entah apa alasannya, tapi jika organisasi itu dimanfaatkan sesuai dengan tujuan awal nya, mugnkin itu bisa menjadi senjata dan modal yang kuat dalam menghadapi kebijakan-kebijakan pemerintah yang tak memihak kepada kaum buruh.

Akibat dari banyaknya partai dan organisasi buruh bisa jadi membuat perpecahan dan itu malah menjadikan titik lemah perjuangan buruh di Bangsa Indonesia. 

Semua agenda pergerakan aksi massa yang telah dilakukan oleh kaum buruh menjadikan perjuangan buruh sebagai kekuatan untuk menyeimbangkan atas perilaku kapitalisme bisa disingkirkan karena menurunnya kesatuan dan kekompakan para kaum buruh, juga karena pengaruh politik dan bisa juga karena kemampuan perekonomian. 

Diperparah karena adanya perpecahan akibat kegagalan dalam mengelola dan menghadapi masalah internal akibat masih ada beberapa individu yang lebih mengedepankan egosentris yang membuat perjuangan kaum buruh menjauh dari pusaran perjuangannya. Tentunya seperti yang dicita-citakan oleh founding Father kita, Bung Karno.

Saat ini, Perayaan Hari buruh jatuh dimasa-masa sulit dan juga tak kondusif. Dengan adanya pandemi yang sampai saat ini juga belum usai, membuat perjuangan buruh akan mengalami perubahan dalam memperjuangkan haknya. 

Sesaat kalo kita berbicara pergerakan buruh, maka kita akan teringat dengan serangkaian angka 871, ini bukan lah pergerakan serangkaian tiga angka semacam 212 atau aksi makar 313 lalu, tapi 871 adalah besaran kenaikan nilai UMK yang menjadi standar kenaikan upah bagi kaum buruh di seluruh penjuru negeri.

Berbicara tentang bagaimana nasib perjuangan buruh saat ini, bisa kita bilang bahwa saat ini perjuangan dan pergerakan kaum buruh akan mengalami tindakan represif yang dilakukan oleh kebijakan-kebijakan menyeleneh dari pemerintah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun