Mohon tunggu...
Farida Fitrani
Farida Fitrani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Caraku Merindu

22 Desember 2018   15:32 Diperbarui: 22 Desember 2018   15:40 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menulislah jika dalam perasan sakit. Karena dengan rasa sakit apa yang akan kau keluarkan dalam tinta hitam yang pekat akan mewakilkan untuk memperbanyak isi dalam hati dan mata akan keluar. Sebab masalah yang ada di dunia adalah mengungkapkan perasaan karena tentang hati.

Rindu yang sakit. Ketika seorang itu sudah jelas di depan mata kita dan dalam satu ruangan dengan kita sendiri. Akan tetapi, mulut yang hanya mampu bisu tak sanggup untuk mengungkapkan bahwa aku sangat rindu beliau dan ingin memeluknya.

Aku tak seperti orang lain pada umumnya, yang mudah untuk ungkapkan rasa kasih sayang anak terhadap ibunya sendiri. Di khalayak umum sekalipun. Sedangkan aku yang hanya bisa tersenyum jika melihat ibuku dapat terlelap dalam tidurnya. Aku selalu menunggu waktu dimana ibuku tidur dahulu sebelum aku dan disaat itulah aku dapat mengungkapkan bahwa aku selalu Rindu kapan pun dan dimana pun. 

SELAMAT HARI IBU, setiap hari selalu ada ibu yang mengisi hariku. Dan doa ibu selalu menyertai anaknya. Kapan pun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun