Mohon tunggu...
Farida Fitrani
Farida Fitrani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Logika Dimensi Waktu

21 September 2018   22:41 Diperbarui: 21 September 2018   22:57 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
falconfreepress.com

Seringnya aku ketika titik jenuh itu datang menhampiriku, dan ku gunakan untuk melihat dunia fiktif. Yah fiktif itu film-film yang membuatku rasa penasaran muncul. Saat matahari bangun dari peraduannya, perlombaan suara klakson di mulai, dan segrombolan manusia berdasi berlalu-lalang untuk menemui jalan tujuannya masing-masing. Memang sangat berbeda dengan ku, diriku sendiri yang hanya duduk santai di atas tumpukan kapas yang bersatu karena dilapisi sarungnya.

Berfokus pada satu layar untuk mengikuti alur cerita yang berbau non fiksi. Itu dia film yang berjudul Melbourne Rewind, akan kubagikan dengan kalian semua yang sedang membaca ini tentang apa yang sudah kubaca. Dimulai dari keluarga Bapak Beni dan Ibu Santi yang mempunyai anak tunggal seorang perempuan yang bernama Icha. Icha sudah duduk di kelas 12 SMAN, setiap paginya dia selalu di jemput sekolah dengan sahabatnya yang bernama Anggun.

Rutinitas di pagi hari Icha sangat senang jika sebelum berangkat sekolah menyanyi lagu klasik sambil menari dengan Ayahnya di ruang tempat makan dan satu lagi dia yang disukai yaitu sarapan bersama dengan Ayah dan Bundanya. 

Tin.... klakson mobil Anggun berbunyi saat nya Icha dijemput untuk berangkat ke sekolah. Dalam mobil di perjalanannya mereka berbincang membahas tentang dimana akan melannjutkan study perkulihannya. 

Anggun berpendapat bahwa akan melanjutkan di negara Australia, sedangkan Icha hanya memandang kosong dijendela mobil. Karena memang sifat Icha yang satu ini adalah salah satu dari kelemahannya yang tidak bisa dikendalikan yaitu dia tidak mampu menentukan harus kemana tujuannya masa depan selanjutnya.

Tak pernah disangka memang, ketika malam hari kedua orang tua Icha bertengkar di ruang tamu mempermasalahkan untuk berpisah karena merasa tidak ada kecocokkan. Sedangkan, Icha sedang berada di kamar belum tidur dan diam-diam sudah mendengarkan apa yang dibicarakan orang tuanya. Icha keluar dari kamarnya dan langsung keluar rumah menuju ke rumahnya Anggun.

Esok hari Icha memutuskan untuk ke Australia untuk meyetujui Anggun yang berpendapat melanjutkan study perkuliahannya disana. Karena Icha merasa kecewa kepada kedua orang tuanya. Selama ini memang kedua orang tuanya menyembunyikan semua permasalahan dari masing-masing kekurangan mereka. Memang hanya di depan Icha saja seakan-akan tidak ada apa-apa tetapi dibalik semua itu orang tuanya tidak pernah berkomunikasi untuk saling mencurahkan hati dan pendapat orang tua semestinya.
Orang tua Icha memang sejarahnya dahulu tidak pernah saling cinta, meraka dapat bersatu membangun rumah tangga sekarang karena di jodohkan oleh nenek kakeknya Icha.

Pendidikan dalam pengasuhan di keluarga itu sangatlah penting. Karena untuk menentukan bagaimana masa depan selanjutnya karena seseorang yang sukses itu sumbernya dari keluarga yang harmonis. Dan yang paling penting adalah keluarga itu segala-galanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun