Mohon tunggu...
Farida UlviyatulAzizah
Farida UlviyatulAzizah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Belajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Matematika terhadap Kemampuan Representasi Matematis Seorang Santri

19 Juni 2022   23:35 Diperbarui: 19 Juni 2022   23:36 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keberadaan santri di lingkungan sosial Indonesia saat ini tidak bisa abaikan. Santri yang merupakan kerangka utama dalam sebuah lembaga pendidikan yang dinamakan pesantren ini  bahkan sudah menjadi salah satu ikon penting di Indonesia dewasa ini. Dengan demikian kehidupan santri tentunya akan menjadi sebuah hal yang menarik perhatian banyak pihak, salah satunya adalah kemampuan dari seorang santri tersebut.

Kemampuan yang saat ini sangat dibutuhkan salah satunya adalah kemampuan representasi matematis. Menurut Yuniawatika (2011:104) kemampuan representasi matematis adalah salah satu keterampilan proses yang berkaitan dengan kemampuan siswa menyampaikan laporan, gagasan, dan ide. Kemampuan representasi matematis ini dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya adalah pengaruh matematika ( dengan lebih spesifiknya adalah melalui pendekatan matematika realistik). Kemampuan ini juga yang harus dimiliki oleh para santri masa kini selain kemampuan dalam bidang keagamaan yang semestinya sudah mumpuni. Dahlan (2011) menambahkan bahwa representasi merupakan dasar atau fondasi bagaimana seorang siswa dapat memahami dan menggunakan ide-ide matematika. Representasi berkaitan dengan dua hal, yaitu proses dan produk.

Bagi sebagian pihak, mungkin tidak sedikit yang beranggapan bahwa santri hanya belajar bidang agama saja. Namun hal tersebut walaupun tidak sepenuhnya salah, pernyataan tersebut sesunguhnya kurang tepat untuk disematkan kepada santri pada masa sekarang. Santri untuk saat ini bisa dikatakan sudah sangat maju dalam berbagai bidang tak terkecuali matematika.Menarik bukan? Tak hanya di sekolah umum saja anak akan mempelajari matematika, di pesantren pun matematika dipelajarai dan bahkan diterapkan secara langsung seperti dalam perhitungan zakat, ilmu faraidl dan ilmu agama lain yang menggunakan konsep matematika di dalamnya.

Melalui pendekatan matematika realistis (PMR) santri belajar dengan mengajukan masalah yang sesuai dengan pengalaman dan tingkat pengetahuan yang dimilikinya. Seperti dalam pembelajaran ilmu zakat,santri akan berusaha memaparkan pengetahuan beserta ide mengenai suatu permasalahan yang ia temui setelah ia mempelajari dan memahami pengetahuan zakat di dalam kitab Safinatunnaja dalam kelas musyawarah yang dipandu oleh ustadz meraka. Dalam ilmu zakat konsep matematika jelas sekali diterapkan seperti konsep perbandingan. (Sebagai informasi, dalam mempelajari ilmu agama tidak dibenarkan belajar tanpa seorang guru, seperti unkapan yang disampaikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin ditanya tentang sebuah ungkapan yang berbunyi : "Barangsiapa yang gurunya adalah bukunya, maka kesalahannya lebih banyak daripada benarnya". Syaikh mengatakan bahwa perkataan ini tidaklah benar maupun salah secara mutlak. Akan tetapi seseorang yang belajar dari sebuah buku dan orang-orang yang dikenal dengan ilmunya serta dapat dipercaya dalam menyampaikan ilmunya secara bersamaan maka hal ini dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi. Wallahu A'lam.). Dengan begitu pendekatan matematika realistis diterapakan dan tentunya akan berpengaruh terhadap kemampuan represntasi santri secara bertahap selama penerapan PMR berjalan.

Kemampuan representasi matematis dikatakan sebelumnya bahwa kemampuan tersebut berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menyampaikan ide,gagasan atau pendapat yang dimilikinya. Dengan adanya kaitan konsep matematika dalam pembelajaran ilmu agama di lingkungan pesantren ini mendorong para santri untuk berpikir secara logis yang kemudian akan membantu meningkatkan kemampuan representasi matematis yang diharapakan. Selain itu, dengan konsep matemtika anak belajar berpikir sistematis dan terperinci yang sangat berguna dalam mempelajari dan bahkan memecahkan yang bekaitan dengan masalah- masalah bidang agama seperti permasalahan dalam bidang zakat, perhitungan dalam penetapan hilal bulan hijriah dan masalah lainnya yang akan ditemui dalam keseharian lain.

Namun sesuai dengan pengalaman yang saya alami, kenyataannya tidak semua pesantren menerapkan pembelajaran matematika atau setidaknya di kalangan pesantren salaf tidak semua santri mengenyam pendidikan khususnya pembelajaran matematika yang mumpuni. Tidak jarang dari mereka hanya mengenyam pendidikan dasar saja, sehingga menyebabkan mereka sedikit kesulitan dengan penerapan konsep matematika dalam pembelajaran agama atau disebut dengan istilah mengaji. Walaupun hanya penerapan konsep sederhana saja, karena minimnya pengetahuan yang dimiliki dan tidak adanya pendalaman terkait konsep matematika mereka terlihat kesulitan dan kebingungan. Akibat hal tersebut, tentunya    akan berpengaruh terhadap kemampuan representasi matematis yang dimiliki oleh  seorang santri.

Hal tersebut menjadi tantangan bagi ustadz atau kyai di pesantren bagaimana agar pengetahuan matematika santri dapat meningkat dan memadai sehingga kemampuan representasi matematis santri yang diinginkan dapat terwujud dan sesuai dengan target yang dibutuhkan di masa sekarang ini. Karena dengan meningkatkan kemampuan representasi matematis ini, maka santri semakin semangat untuk menyampaikan gagasan, ide ataupun pendapat yang akan berguna bagi kehidupan di masyarakat yang akan mereka tempuh setelah menyelesaikan masa pendidikannya di pesantren. Itulah sedikit pengaruh matematika terhadap kemampuan representasi matematis santri yang dapat kami paparkan.

Begitulah sedikit kata yang dapat saya sampaikan,semoga dapat menambah pengetahuan bagi pembaca dan memberikan pengalaman bagi penulis. Penulis menyadari akan adanya banyak kekurangan dan kesalahan serta kehilafan dalam menyusun tulisan di atas. Ucapan terima kasih marilah kita sampaikan kepada Allah 'Azza Wajalla sehingga kami dapat menyusun tulisan sedemikian rupa. Sekian sedikit paparan materi dari penulis, atas perhatian pembaca kami ucapkan terima kasih.

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun