Menjelang Pilpres tahun ini media massa merupakan salah satu wadah untuk melakukan kampanye dari masing-masing kubu calon presiden dan wakil presidennya. Sebagai orang awam yang tidak pernah berkecimpung langsung di media massa, saya hanya mengetahui media itu adalah saluran atau sarana untuk kita menyampaikan aspirasi dan pendapat.
Namun beberapa tahun terakhir ini saya sendiri mengamati hampir semua media massa baik cetak, media online, televisi dan radio sudah tidak ada yang bersikap netral apalagi menjelang pilpres seperti ini. Seharusnya media bisa bersikap netral dan terlepas dari siapa yang memiliki media tersebut. Walaupun pemilik media tersebut merupakan salah satu calon presiden atau tim sukses dari salah satu calon presiden. Seharusnya sebagai media massa harus bersikap netral tidak memihak salah satu pihak. Kupas tuntas kebaikan dan borok dari masing-masing kubu sehingga rakyat dapat melihat dengan jelas dan transparan masing-masing calon. Jangan memihak pada salah satu calon dengan terlalu membesar-besarkan berita yang akhirnya terkesan dipaksakan dan kebanyakan hanya fiktif semua kebaikan dan prestasinya, yang kenyataan prestasi yang diberitakan tersebut tidak pernah ada, semua hanya demi pencitraan dan hanya untuk menaikkan elektabilitas. Sedangkan calon yang satunya lagi hanya kebobrokannya yang diberitakan tanpa memuat berita prestasi dan keberhasilannya. Media harus netral buka semua prestasi dan kebobrokan masing-masing calon, jangan ada yang ditutup-tutupi dan jangan ada yang dilebih-lebihkan. Setelah begitu media membiarkan rakyat yang beropini dan menentukan siapa calon presiden yang mereka sukai. Sehingga tidak akan ada istilah memilih kucing dalam karung lagi.
Mungkin bukan hanya saya yang belakangan ini sedikit malas untuk menulis di kompasiana ini, mungkin ada beberapa yang sependapat dengan saya. Bahwa menjelang pemilu legislatif dan saat ini pilpres kompasiana menurut penilaian saya memihak salah satu calon presiden. Dan setiap ada yang memposting tulisan yang mengkritik atau berusaha membuka borok calon presiden tersebut dengan langsung dan bertubi-tubi para loversnya dan tim suksesnya beramai-ramai membuly yang membuat postingan tersebut. Bahkan ada yang sampai di blokir oleh kompasiana sendiri. Saya hanya seorang warga negara yang merindukan media massa yang bersikap netral.
Terima Kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H