Tiga hari yang lalu, melintas di timeline Facebook saya postingan fanpage Ridwan Kamil, atau yang lebih akrab disapa Kang Emil. Isi postingannya sih sederhana saja. Di situ Kang Emil  cuma bilang, "Iseng ingin survey, warga FP ini dari kota mana saja. Mohon posting nama dan kotanya. Status gak usah, kecuali emergency. Hatur nuhun." Ya, intinya sih Kang Emil pingin tahu, dari mana saja sih member fanpagenya. Ya, hal yang wajar saja jika Kang Emil, sebagai public figure ingin mengetahui dari mana saja Facebooker yang menjadi member fanpage-nya.
Dengan member sebanyak 1.564.201, adalah hal yang wajar jika postingan kang Emil selalu mendapatkan respon yang meriah dari para member fanpagenya. Tapi postingan kali ini benar-benar luar biasa. Responnya jauh lebih heboh dari postingan-postingan sebelumnya. Saat saya lihat pertama kali (dua jam setelah diposting), postingan tersebut telah dikomentari oleh 16 ribuan membernya. Dan hingga kini (saat artikel ini ditulis), jumlah komentarnya mencapai 29.714 komentar. Postingan itu juga mendapat like 40.639 dan di-share 197 kali. Wuih, sangat luar biasa responnya. Fanpage SBY dan Jokowi pun belum pernah mendapat respon seheboh ini pada postingannya. Bahkan fanpage Prabowo yang jumlah membernya jauh lebih banyak (9.092.932), juga belum pernah mendapat respon sebanyak ini pada postingannya.
[caption caption="Survei Kang Emil di Facebook (capture)"][/caption]
Saya mencoba membuat analisa, apa yang menyebabkan kehebohan pada postingan tersebut? Setelah saya baca-baca komentarnya, saya mulai mendapat benang merahnya. Saya menduga, ini ada kaitannya dengan topik Pilgub DKI yang kini tengah menghangat. Dan kebetulan kini tengah diangkat di Kompasiana sebagai topik pilihan. Meskipun isi postingannya tidak ada hubungannya dengan politik (dalam hal ini Pilgub DKI), tapi dari komentar-komentar yang muncul, saya melihat para komentator merasakan nuansa itu.Â
Pada awalnya, memang banyak komentar yang masih "lempeng", dalam arti menjawab apa adanya postingan Kang Emil yang berupa survei itu. Mereka menjawab dari mana asal mereka, yang kemudian diiringi dengan ungkapan keakraban seperti biasanya. Tapi akhirnya muncul pula komentar yang mulai menyenggol soal Pilgub DKI. Banyak yang kemudian memberikan dukungan bagi karir politik Kang Emil menuju DKI-1. Ada juga yang berkomentar supaya tetap fokus di Bandung, atau di Jabar saja. Tapi tak sedikit pula yang memberikan support lebih jauh, yaitu doa dan harapan bagi Kang Emil menuju RI-1.
Lalu kenapa sambutannya begitu luar biasa? Dari perkembangan berita politik terkait Pilgub DKI, terasa nuansa yang kuat bahwa banyak pihak sangat menunggu-nunggu sikap politik Kang Emil. Hingga saat ini, meskipun banyak berita, pendapat pengamat politik dan hasil polling yang menempatkan Kang Emil sebagai calon kuat penantang Ahok, namun Kang Emil tetap belum menyatakan sikap politiknya, apakah mau maju atau tidak. Saya melihat, banyak yang penasaran dengan pilihan sikap kang Emil ini, baik dari pendukung Kang Emil, maupun dari pendukung Ahok.Â
Saya memprediksi bahwa kedua pihak sedang berancang-ancang, dalam penantian terhadap pilihan politik Kang Emil. Para pendukung Kang Emil siap-siap merapatkan barisan dan mengumpulkan segenap potensi untuk memberikan dukungan penuh jika Kang Emil menyatakan dirinya maju ke Pilgub DKI. Sedangkan para pendukung Ahok juga akan merapatkan barisan dan mengumpulkan segenap potensi untuk lebih serius mengkampanyekan Ahok. Dan mengapa Kang Emil begitu ditunggu-tunggu? Karena dalam beberapa kali polling oleh beberapa lembaga survei, selalu menempatkan Kang Emil sebagai penantang kuat Ahok di Pilgub DKI 2017. Diakui atau tidak, para pendukung Ahok pun juga memandang hal yang sama, bahwa kang Emil adalah calon lawan yang paling berat di ajang DKI-1 nanti.
Tenyata Ahok Sudah Lebih Dahulu Bikin Survei
Ahok sendiri sebagai Gubernur DKI, jauh hari sebelumnya telah mensosialisasikan dirinya untuk maju pada Pilgub DKI 2017. Melalui relawan teman Ahok, dilakukan gerakan pengumpulan KTP untuk mendukung Ahok maju ke DKI-1 pada periode keduanya sebagai calon independen. Gerakan relawan Teman Ahok ini telah dimulai sejak bulan Juni 2015, seperti dapat dilihat pada websitenya www.temanahok.com. Dari website tersebut, dapat diikuti perkembangan pengumpulan KTP tersebut. Hingga kini telah terkumpul sebanyak 663.296 KTP dari target sebayak 1 juta KTP, sebagai dukungan untuk kampanye Ahok.
Terkait survei oleh Kang Emil di atas, ternyata pada tanggal 27 Januari 2016, melalui fanpage Facebooknya, Ahok telah terlebih dahulu membuat survei, dengan isi yang lebih tegas. Hal ini wajar, karena survei tersebut adalah kelanjutan dari kampanye yang telah dimulai sebelumnya. Berikut adalah capture postingan berupa survei tersebut :
[caption caption="Survei Ahok di Facebook (capture)"]