Sebagaimana dilansir di situs Rakyat Merdeka Online (rmol), Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak mengerti mengapa PP Muhammadiyah menolak usulan pembangunan lokalisasi prostitusi di DKI. "Saya juga nggak setuju ada legalisasi prostitusi. Persoalannya, jangan munafik, emang nggak ada prostitusi di DKI?? ngapain munafik? itu aku nyindir aja," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (31/12).
Sebelumnya, Koordinator Divisi Dakwah Khusus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Agus Tri Sundari mengatakan, Muhammadiyah menolak keras ide Ahok membangun lokalisasi prostitusi di Jakarta. Menurutnya, prostitusi seharusnya tidak dikembangkan, melainkan diberantas hingga ke akarnya. Agus juga mengusulkan solusi pemberantasan prostitusi dengan melakukan kegiatan sosial dan pembinaan terhadap para pekerja seks komersial agar mereka bisa keluar dari dunia prostitusi. Dan, “Itulah tanggung jawab pemerintah,” tandasnya.
Benarkah Muhammadiyah munafik? Ah, mungkin Ahok berpikir bahwa Muhammadiyah cuma bisa koar-koar teriak tutup lokalisasi tanpa mau memikirkan solusinya. Jika benar Ahok berpikir seperti itu, Ahok salah besar. Muhammadiyah adalah organisasi sosial dan dakwah yang sudah puluhan tahun berkipah secara nyata sebelum republik ini berdiri.
Dan saya menyarankan Ahok untuk membaca berita berikut ini. Dalam berita yang dimuat di website Universitas Muhammadiyah Malang, menjelang tahun baru 2014 (Selasa 31/12), Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan Surabaya mendapat penganugerahan sebagai pemenang Terbaik II Lomba Social Award Lembaga dan Perorangan dalam Mengatasi Pengentasan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Penganugerahan itu diberikan oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini di kantor Dinas Sosial Surabaya.
Penghargaan Pemkot Surabaya yang telah memilih Lembaga PCM Krembangan yang dianggap layak sebagai Pemenang Terbaik II dalam pengabdian sosial cukup mengejutkan dan baru kali pertama Lembaga Sosial Keagamaan mampu mengalahkan LSM-LSM lainnya. PCM Krembangan membantu Pemerintah dalam rangka penutupan Lokalisasi Tambakasri dan Dupak Bangunsari dengan melakukan pembinaan alih profesi bagi mantan WTS dan Mucikari.
“Muhammadiyah berprinsip memberi tanpa mengharapkan penghargaan, tetapi upaya PCM Krembangan ini ternyata dilihat dan dirasakan oleh Warga dan Pemerintah Kota Surabaya. Sehingga kemudian kami diusulkan dinilai dan dilakukan peninjauan langsung ke masyarakat di Tambakasri dan Dupak Bangunsari. Walaupun pemenang terbaik II bagi kami sangat berarti, dan kami bertekad untuk tahun 2014 kami berusaha untuk menjadi Pemenang Terbaik I dengan Social Award dalam penanganan masalah Anak Jalanan di Rumah Pintar Matahari, “ Ujar Ketua PCM Arif An yang juga terpilih kembali sebagai Ketua LKMK Dupak Periode 2013-2016.
Dalam tasyakuran pemenang terbaik II, digelar makanan khas Surabaya gratis dengan penjaga stand masing-masing oleh wanita binaan yang sekarang aktif ikut Pengajian Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
Nah, ini adalah bukti bahwa Muhammadiyah tidak munafik. Muhammadiyah tidak hanya koar-koar, tapi juga berbuat. Sudah tak terhitung gerakan amal sosial Muhammadiyah, baik itu di bidang pendidikan, sosial, ekonomi dan kesehatan, yang turut berpartisipasi dalam pembangunan bangsa ini. Dan soal gugatan yang dilayangkan oleh perwakilan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) terkait "penyebutan munafik" oleh Ahok, saya rasa tidak usah diteruskan. Muhammadiyah sudah membuktikan bahwa dirinya tidak munafik. Muhammadiyah sudah membuktikannya dengan perbuatan, dan itu lebih dari cukup untuk membantah tudingan "munafik" itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H