Mohon tunggu...
Farid Wadjdi
Farid Wadjdi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bekerja di perusahaan kontraktor nasional, memiliki minat khusus di bidang arsitektur dan konstruksi, tapi juga ingin beceloteh dan curhat tentang apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menunggu Penjelasan Bambang Pranowo dan Metro TV Soal 'Rohis Teroris'

15 September 2012   12:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:25 3085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stasiun televisi Metro TV terus menuai protes. Setelah "kampanye" protes dan ancaman somasi beredar melalui jaringan Twitter, kali ini melalui pesan berantai BlackBerry Messenger (BBM). Di facebook pun muncul grup yang menghimpun facebookers untuk menyatakan kecamannya terhadap pemberitaan Metro TV. Metro TV menuai kecaman karena dalam satu tayangannya menyebut Rohani Islam atau Rohis sebagai pintu masuk teroris di sekolah-sekolah.

Pada tayangan tanggal 5 September 2012, Metro TV mengadakan dialog di program Metro Hari Ini bersama narasumber Guru Besar Universitas Islam Negeri Jakarta Profesor Bambang Pranowo, mantan Kepala Badan Intelijen Negara Hendropriyono dan pengamat terorisme Taufik Andri.

Dalam dialog tersebut Profesor Bambang Pranowo menyampaikan hasil penelitiannya bahwa ada lima pola rekrutmen teroris muda. Salah satunya melalui ekstrakurikuler di masjid-masjid sekolah. Saat dialog berlangsung, ditayangkan info grafik berisi poin-poin lima pola rekrutmen versi Profesor Bambang Pranowo. Celakanya, pada tampilan grafik tersebut MetroTV membubuhkan judul yang sangat provokatif, yaitu AWAS, GENERASI BARU TERORIS. Inilah yang memancing ketersinggungan anak-anak muda yang bergiat di kegiatan ekstrakurikuler Kerohanian Islam tersebut. Bahkan tak kurang, MUI pun juga menyatakan keberatannya terhadap tayangan di Metro TV tersebut.

Di kompasiana sendiri, beberapa tulisan telah menyinggung masalah ini, dan salah satunya menjadi HL. Dan berbagai komentar pun bermunculan, mulai dari pernyataan yang menyayangkan, hingga pada pernyataan yang mengecam tayangan tersebut. Bahkan ada pula ajakan untuk mengirimkan pengaduan ke Komisi Penyiaran Indonesia ke nomor 081213070000 sebagai bentuk protes atas tayangan tersebut.

Dalam rilis penjelasannyaMetro TV kembali ingin menegaskan bahwa tidak benar jika dikatakan telah menyebutkan Rohis sebagai sarang teroris. Ketiga narasumber yang hadir juga tidak pernah menyebutkan bahwa Rohis adalah sarang teroris dalam dialog tersebut. Metro TV segera menyampaikan surat resmi dan tayangan lengkap ke KPI dan Dewan Pers.

Dalam menanggapi tayangan dan rilis penjelasan tersebut, sangat mengena apa yang diungkapkan pada pernyataan sikap yang dikeluarkan oleh Gerakan Mahasiswa Islam ITB (kelompok kegiatan ekstra kurikuler kerohanian Islam ITB, atau yang lebih dikenal dengan Gamais ITB), yaitu :


  1. Keprihatinan terhadap pemberitaan media nasional yang bisa menyesatkan opini publik terkait dengan rohis.
  2. Kami menghimbau media nasional bersangkutan untuk mengklarifikasi ulang hingga meralat informasi sesat yang diberikan kepada masyarakat.
  3. Kami mengajak semua masyarakat agar tetap jernih dalam menilai segala bentuk pemberitaan di media yang belum jelas asal usulnya.
  4. Kami mengajak orangtua dan para anak muda muslim agar jangan khawatir untuk beraktivitas bersama ekstrakulikuler sekolah khususnya ekstrakulikuler masjid (rohis).
  5. Sebagai organisasi kemahasiswaan yang menjunjung tinggi integritas, sikap kritis, dan budaya penelitian, kami mengundang pembicara Prof. Dr. Bambang Pranowo untuk menjadi salah satu pembicara dalam diskusi terbuka terkait dengan “Aktivitas Keislaman Pemuda” di Bandung. Dan kami mengundang Metro TV untuk melakukan peliputan secara langsung.


Nah, poin ke-5 itulah yang sangat mengena dan menarik untuk ditunggu kelanjutannya. Terutama untuk Prof. Dr. Bambang Pranowo, untuk menjelaskan penelitiannya, yang menghasilkan poin-poin seperti info grafik yang ditayangkan Metro TV tersebut. Dan profesor mesti terbuka untuk berbagai pertanyaan oleh para intelektual mahasiswa di ITB. Saya sangat menunggu terlaksananya acara ini dan tentunya kehadiran bapak profesor.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun