[caption id="attachment_180283" align="aligncenter" width="565" caption="ilustrasi/admin(tribunnews.com)"][/caption] Berita tentang rencana kembalinya Alfred Riedl ke Indonesia tentunya sangat dinantikan bagi penggemar sepakbola Indonesia, terutama yang merindukan bangkitnya kembali atmosfir timnas Indonesia yang pernah memuncak ketika berjuang di laga Piala AFF 2010. Meskipun akhirnya tidak berhasil meraih gelar juara, tapi kepelatihan Riedl tetap dikenang oleh berbagai kalangan sepakbola nasional. Para pemain timnas begitu padu dan bersemangat menerapkan pola permainan dan strategi yang diterapkan Riedl. Mereka juga begitu menghormati kepemimpinan Riedl. Sementara para pengamat bola memuji keberhasilan Alfred Riedl yang tidak hanya memberikan prestasi yang cukup dibanggakan, tapi juga mampu mengembalikan kepercayaan diri terhadap masa depan prestasi sepakbola Indonesia. Dan para suporter timnas pun juga mengelu-elukan Riedl sebagai sosok yang penting di balik sukses prestasi timnas. Mereka begitu mencintai Riedl, melebihi pelatih asing lainnya yang pernah melatih timnas Indonesia. Terbukti dengan banyaknya spanduk yang mengecam kepemimpinan PSSI kala itu (NH), tapi tetap menyanjung Alfred Riedl. Sayangnya Alfred Riedl akhirnya dipecat dengan "semena-mena" dan tanpa alasan yang jelas oleh PSSI era berikutnya, yang sebenarnya sangat diharapkan akan memperbaiki kinerja PSSI era NH. Langkah ini tentunya membuat bingung pecinta bola Indonesia, akan kemanakah arah sepakbola Indonesia berikutnya? Dan setelah itu Riedl pun kembali ke Laos sebagai Direktur Teknik PSSI-nya Laos, di mana sebelumnya ia juga telah memberikan prestasi yang membanggakan bagi negara tersebut. Prestasi Riedl tersebut sebenarnya sempat dilanjutkan oleh Rahmad Darmawan, ketika timnas Indonesia berlaga di Sea Games 2011. Dengan akhir prestasi yang juga mirip, yaitu "hanya" meraih posisi runner up, tapi dukungan dan pujian terhadap keberhasilan kepemimpinan Rahmad Darmawan tetap mengalir dari berbagai kalangan. Para pemain, kalangan pengamat dan para suporter timnas begitu mengapresiasi keberhasilan kepemimpinan Rahmad Darmawan. Atmosfir gairah suporter timnas pun seakan mengulang kegairahan timnas pada era Riedl. Sayang, akhirnya cerita Rahmad Darmawan pun juga hampir senasib dengan Alfred Riedl, dengan jalan cerita yang agak berbeda. Kali ini RD yang mengundurkan diri, dengan alasan iklim yang tidak kondusif bagi pelatih timnas untuk mewujudkan timnas yang tangguh dengan kebebasan merekrut pemain yang bertalenta. Seperti dilansir vivanews.com, Alfred Riedl akan kembali ke Indonesia, akhir pekan ini. Kepastian ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PSSI versi KLB Ancol, Rahim Soekasah. Secepatnya, pelatih asal Austria itu akan memulai pekerjaannya di Indonesia untuk mencari bibit pemain Timnas. Riedl memang telah ditunjuk oleh PSSI versi KLB Ancol untuk memoles Timnas. "Mungkin antara tanggal 7 dan 8 (Sabtu atau Minggu), Riedl sudah sampai di sini," kata Rahim saat dihubungi VIVAbola, Kamis 5 April 2012. Tanpa melihat siapa yang mengundang Riedl ke Indonesia, saya tetap bersemangat menyambut kedatangan Riedl nanti ke Indonesia. Kebetulan saja yang mengundang adalah PSSI hasil KLB Ancol. Seandainya yang mengundang adalah PSSI Djohar Arifin, saya pun juga tetap akan mundukungnya. Saya sudah bosan dan muak dengan keributan dan sumpah serapah terkait kisruh sepakbola nasional. Kisruh sepakbola nasional yang berujung pada anjloknya prestasi timnas Indonesia, membuat banyak kalangan merindukan figur yang dapat memberikan harapan besar bagi kebangkitan sepakbola kita. Para suporter timnas Indonesia siap membentangkan karpet merah saat kedatangan Alfred Riedl. Kami semua menunggu anda ........................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H