1. Said Aqil Siradj (Ketua PBNU)
Meskipun beliau secara pribadi mendukung pancalonan Prabowo sebagai presiden, namun beliau menegaskan bahwa warga NU bebas memilih siapa pun calon pemimpinnya.
2. Hasyim Muzadi (mantan Ketua PBNU)
Sebaliknya, Hasyim Muzadi menyatakan dukungannya untuk Jokowi-JK. Sama halnya dengan Said Aqil, beliau juga menegaskan bahwa dukungannya bersifat pribadi.
3. Din Syamsuddin (Ketua PP Muhammadiyah)
Lebih tegas lagi, Din Syamsuddin menegaskan tidak pernah mengarahkan warga Muhammadiyah untuk mendukung pasangan capres dan cawapres tertentu. Beliau juga menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak berafiliasi dengan partai politik. Muhammadiyah pun tidak pernah memberikan restu terhadap pasangan capres-cawapres.
Nah, jelas kan? Bahwa pimpinan puncak NU dan Muhammadiyah telah menegaskan bahwa NU dan Muhammadiyah tidak mendukung pasangan capres-cawapres tertentu dan juga tidak mengarahkannya. Ada pun pernyataan dukungan beliau lebih bersifat pribadi, dan tidak berupaya mempengaruhi pilihan warga NU maupun Muhammadiyah.
Jadi, kepada segenap warga NU dan Muhammadiyah, jangan hiraukan status adu domba di facebook tersebut di atas. Janganlah kita terjebak pada konflik masa lalu yang sangat tidak produktif. Warga NU dan Muhammadiyah harus senantiasa bekerja sama membangun masyarakat dan bangsa, tanpa pretensi politik apa pun. Salam ukhuwah ........