Mohon tunggu...
Farid Mardin
Farid Mardin Mohon Tunggu... -

.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Politik Paranoid: Antara Macbeth dan SBY

20 Maret 2012   09:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:42 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1332243120667807125

[caption id="attachment_177409" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Macbeth, tokoh utama dalam drama karya William Shakespeare, konon oleh beberapa peramal (paranormal) suatu saat kelak akan menjadi raja Scotlandia. Karena sangat percaya dengan ramalan tersebut, Macbeth, yang saat itu adalah seorang jendral di bawah pemerintahan raja Duncan, bersama istrinya mengatur rencana bagaimana caranya bisa menjadi raja seperti ramalan para paranormal, seakan-akan ramalan itu adalah takdir yang memang harus dijalaninya, menjadi seorang Raja.

Akhirnya salah satu cara yang dianggap bisa mengantrkan Macbeth ke kursi raja adalah dengan membunuh raja yang berkuasa saat itu, Duncan. Macbeth bertindak berdasarkan ramalan tukang sihir/paranormal. Lain lagi dengan SBY yang saat ini sedang mengangkat isu bahwa beliau dan keluarga  sering diancam dan ada kelompok yang ingin kudeta . Oleh pengamat politik, ketakutan SBY dan Partainya  tersebut tidak beralasan, ibarat orang yang paranoid, takut kepada sesuatu yang sebenarnya tidak ada. SBY dan partainya dituding melakukan politik paranoid. Apakah ketakutan tersebut juga hanya gejala paranoia tentu perlu dibuktikan. Semoga saja SBY tidak seperti Macbeth, yang percaya kepada ramalan ahli sihir sehingga bertindak tidak rasional dengan membunuh Raja Duncan demi membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi raja seperti ramalan para tukang sihir itu. Yah semoga saja SBY tidak seperti Macbeth yang bertindak tidak rasional hanya karena ramalan paranormal. Semoga saja SBY masih bisa berpikir objektif dan rasional dan tidak terpengaruh oleh Permadi yang pernah mengatakan bahwa pemerintahan SBY akan jatuh pada tahun 2012, sehingga tidak perlu takut dan terkesan paranoid terhadap gerakan kudeta yang akan menjatuhkan dirinya. Setidaknya SBY bisa menggunakan jasa Badan Intelejen Negara (BIN) untuk membuktikan apakah benar ada gerakan makar, bukan hanya berdasarkan ramalan paranormal apalagi hanya berdasarkan tudingan elit Partai Demokrat (PD) yang akhir-akhir ini gencar mengangkat isu kudeta yang bisa jadi hanya sebagai strategi pengalihan isu. Apalagi yang menghembuskan isu kudeta adalah Ramadhan Pohan yang selama ini sering menuding tanpa bisa membuktikan apa yang dia katakan, termasuk tuduhan ada mentor/senior Anas Urbaningrum yang berinisial A yang ingin mengacaukan PD.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun