Sudah empat setengah tahun saya menulis di Kompasiana, tapi secara khusus belum pernah mengikuti acara kopdar yang diselenggarakan  secara resmi oleh Kompasiana atau yang dikoordinir oleh  kompasianer. Tapi walau pun belum pernah mengikuti acara kopdar, saya sudah bertemu dengan beberapa Kompasianer yang ada di Jepang, khususnya di Tokyo. Dengan Mas Junanto Herdiawan saya pernah bertemu beberapa kali, pada saat sholat Idul Fitri dan acara 17 Agustus  di KBRI Tokyo. Dengan Ibu Meta Astuti, juga beberapa kali ketemu di KBRI Tokyo, pada saat saya ada urusan di bagian Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo dan pada acara open house Idul Fitri. Ketika saya mengikuti sebuah konferensi di Denpasar tahun 2010, saya juga sempat bertemu dengan Kompasianer yang berdomisili di Denpasar. Awalnya saya hanya mengenalnya melalui tulisan-tulisannya di Kompasiana. Selama beberapa hari di Bali dia menjadi guide, bergantian dengan teman kuliah S1 saya yang juga berdomisili di Bali. Pada kesempatan berikutnya saya ke Bali lagi, dia pun masih mau menemani saya jalan-jalan di Bali. Besok rencananya saya akan kembali ke Indonesia, dan akan stop over menginap selama dua hari di Bali, dia pun sudah siap menjadi teman untuk jalan-jalan. Dia tinggal di Ubud dengan suaminya yang berkewarganeraan Australia, dan rencananya saya akan dibawa jalan-jalan keliling Ubud Memang ada manfaatnya bisa kopdar, tapi bukan berarti yang sudah pernah kopdar apalagi kopdar yang secara resmi diselenggarakan oleh Kompasiana memiliki "kasta blogger" yang lebih tinggi dibanding yang "kasta akun" bagi yang belum pernah kopdar dan belum terverifikasi. Mangan ora Mangan Kopdar ora Kopdar, sing penting mangan menulis. Saya juga memilih tidak memverifikasi dengan alasan tertentu. Terverifikasi ora terverifikasi, sing penting narsis enjoy aja lagi.Paling-paling kehilangan kesempatan untuk ikut lomba yang diselenggarakan oleh Kompasiana, juga kehilangan kesempatan untuk nongol di Freez cetak. Tapi selain karena alasan belum terverifikasi, saya sadar memang tulisan-tulisan saya belum layak nongkrong di Freez cetak. Walau pun belum pernah masuk di Freez Cetak Kompas, tapi tulisan saya di Kompasiana malah pernah masuk di koran Rakyat Merdeka versi cetak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H