Kebetulan baru 4  hari lalu saya menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia dari Indonesia ke Jepang. Sebelumnya saya sudah beberapa kali menggunakan penerbangan Garuda terutama untuk penerbangan ke luar negeri seperti ke Singapura dan Jepang. Keberangkatan saya ke Jepang kali ini untuk mengikuti semacam program riset selama 3 bulan di Jepang, dibiayai sepenuhnya oleh sponsor, termasuk tiket pesawat pulang pergi Jepang dan boleh memilihmaskapai penerbangan apa saja yang kita sukai. Beberapa teman saya yang ikut dalam program ini memilih maskapai Penerbangan SQ dan Korean Air tapi saya memilih Garuda Indonesia walau pun budget yan disediakan oleh sponsor bisa membeli tiket yang lebih mahal yang ditawarkan oleh maskapai lain seperti Singapore Airlines (SQ). Saya sudah pernah terbang dengan maskapai lain, seperti KLM, MAS, Cathay Pacific, JAL, American Airlines dan bahkan SQ dengan pesawat Beluga (Airbus A380), tapi saya merasa lebih nyaman jika terbang dengan Garuda. Beberapa alasan yang membuat saya merasa nyaman dengan Garuda adalah menu yang ditawarkan lebih pas di lidah saya dan pelayanannya membuat saya merasa lebih homey. Rute penerbangan langsung ke Jepang juga merupakan salah satu pertimbangan saya memilih Garuda, karena jika menggunakan maskapai negara lain, rute yang dilalui harus transit di negara pemilik maskapai tersebut. Seperti kalau naik MAS, harus transit di Kuala Lumpur, dengan SQ transit di Singapore, dengan Catha Pacific harus transit di Hongkong, dan dengan Korean Air harus transit di Seoul. Selain Garuda Indonesia, hanya Maskapai JAL dan All Nippon Airways (ANA) yang berbendera Jepang yang memberikan rute penerbangan langsung dari Indonesia ke  Jepang. Alasan ketiga yang membuat terbang dengan Garuda Indonesia, terutama untuk penerbangan dari luar negeri ke Indonesia,  lebih menyenangkan adalah tersedianya fasilitas immigration on board, sehingga setibanya di bandara tujuan di Indonesia, penumpang yang masih capek dan mungkin mengalami jet lag tidak perlu lagi repot dengan proses imigrasi karena semua proses imigrasi sudah dilakukan di atas pesawat pada saat dalam perjalanan. Khusus untuk penerbangan Garuda dari Jepang, khususnya untuk mahasiswa yang ingin kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studi, ada fasilitas khusus tambahan bagasi yang normalnya 20 kg menjadi 40 kg. Saya ingat beberapa teman yang kembali ke Indonesia menggunakan masakapi penerbangan lain hanya mendapatkan jatah bagasi 20 kg dan terpaksa mengirimkan kelebihan bagasinya menggunakan jasa pengiriman barang. Saya yang saat itu menggunakan Garuda bisa membawa lebih banyak bagasi berisi oleh-oleh dan souvenir (omiyage) pesanan keluarga, sodara dan teman-teman di Indonesia. Sebagai penumpang yang telah dan akan  sering menggunakan pelayanan Garuda Indonesia, saya juga memilih untuk menjadi anggota Garuda Frequent Flyer (GFF) yang memberikan banyak manfaat karena setiap kali terbang mengunakan Garuda Indonesia akan mendapatkan tambahan mileage sesuai dengan jarak penerbangan yang kita tempuh dan kelas tiket yang kita gunakan. Mileage yang terkumpul ini dalam jumlah tertentu bisa ditukarkan dengan hadiah terbang gratis, menginap gratis, dan belanja gratis mengunakan mileage yang telah kita kumpulkan. Juga fasilitas ruang tunggu eksekutif ketika menunggu boarding adalah salah satu manfaat dari kartu GFF ini. Sayangnya saya baru saja memiliki GFF sehingga beberapa penerbangan saya sebelumnya ke dan dari Tokyo yang menggunakan Garuda Indonesia tidak mendapatkan tambahan mileage. Tapi ke depan, dengan seringnya saya menggunakan Garuda Indonesia, tentunya jumlah mileage saya pun akan bertambah. [caption id="attachment_270916" align="aligncenter" width="518" caption="Kartu GFF (Sumber : Garuda-Indonesia.Com)"][/caption] Akhir September 2013 nanti saya akan kembali lagi ke Indonesia dan tentunya saya juga sudah membeli tiket pesawat Garuda Indonesia, karena Garuda Is My First Choice. Cerita selanjutnya : http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2013/07/02/dari-makassar-ke-tokyo-mampir-dinner-di-jimbaran-570214.html