Kejadian ketinggalan kereta (KRL) dan Metro terakhir merupakan hal yang lumrah dan pada umumnya pernah dialami  oleh kebanyakan pengguna moda transportasi KRL dan Metro. Jadwal operasi KRL dan Metro dimulai sekitar jam 5 pagi dan berakhir sekitar jam 12.30 dini hari. Selain kereta, moda transportasi lain sebagai alternatif adalah bus kota, yang jadwal operasinya juga hampir sama dengan KRL dan Metro. Di luar jam operasi tersebut, pilihan satu-satunya hanya taksi, yang tarifnya sangat mahal, buka pintu argo langsung menujukkan angka 700 yen (sekitar Rp. 70.000). Tidak seperti di Indonesia, di sini tidak ada ojek motor yang beroperasi 24 jam. Apa yang biasa dilakukan oleh orang Jepang ketika ketinggalan kereta terakhir?. Ada 4 alternatif yang biasa dilakukan oleh orang Jepang. Naik taksi, bagi yang banyak duit dan sangat penting harus segera tiba di rumah untuk beristirahat. Menginap di hotel murah, biasanya memilih hotel kapsul. Hotel kapsul ini hanya ada di Jepang. Tidak seperti hotel konvesnional, hotel kapsul ini hanya berupa sebuah kabin berbentuk kapsul besar yang bisa diisi oleh satu orang dalam posisi berbaring. Harga sewa hotel kapsul ini mulai dari 2000 yen per malam. Kalau dilihat dari luar, jejeran dan tumpukan kamar-kamar kapsul ini mirip dengan tempat penyimpanan mayat di kamar mayat rumah sakit (ohhsrammmmm..) [caption id="attachment_288691" align="aligncenter" width="282" caption="Kabin Kapsul Hotel (Wikipedia)"][/caption] [caption id="attachment_288692" align="aligncenter" width="299" caption="Kabin-Kabin Hotel Kapsul"]
[/caption] Alternatif ketiga yang bisa dipilih adalah menginap di internet cafe (manga cafe). Sama dengan warnet di Indonesia, bedanya di manga cafe ini disediakan fasilitas untuk tidur berupa kasur )futton) atau sofa. Juga disediakan tempat mandi (shower). Tarif permalam mulai dari 1.000 yen. [caption id="attachment_288694" align="aligncenter" width="230" caption="Manga Cafe (www.japan-talk.com)"]
[/caption] [caption id="attachment_288696" align="aligncenter" width="269" caption="Manga Cafe dengan futton (www.japan-talk.com)"]
[/caption] [caption id="attachment_288693" align="aligncenter" width="269" caption="Mange Cafe dengan sofa (www.japan-talk.com)"]
[/caption] Alternatif lain adalah menghabiskan waktu menikmati kehidupan malam yang ramai sampai pagi terutama kalau ketinggalan kereta di daerah sekitar  Shibuya dan Shinjuku. Dan alternatif terakhir adalah menyanyi
Karaoke sampai pagi. Di Jepang, sebagai negara asal
karaoke, tempat-tempat karaoke ada di mana-mana, dan bisa dipakai untuk karaoke mulai per 30 menit sampai yang paket sepuasnya beberapa jam. Tapi dalam hal karaoke box, Jepang masih ketinggalan dari Malaysia. Di Malaysia saya pernah mencoba karaoke box yang bisa diisi oleh dua orang, dan tarifnya bukan berdasarkan waktu tapi berdasarkan lagu. Satu lagu 1 Ringgit Malaysia. Dari semua alternatif di atas, saya pernah menggunakan 2 pilihan ketika ketinggalan kereta terakhir. Pernah saya harus memilih naik taksi walau harus membayar 4000 yen (sekitar Rp. 400.000), karena besok paginya ada jadwal ketemu Professor di kampus. Padahal tarif kereta hanya 200 yen, karena ketinggalan kereta terpaksa harus rela membayar 20 kali lipat. Kali kedua ketika ketinggalan kereta terakhir, kebetulan saya berdua dengan teman, dan setelah kami menimbang-nimbang apakah akan menggunakan taksi atau nyanyi sampai pagi di karaoke, karena besoknya adalah hari Minggu, akhirnya kami putuskan booking 1 kamar karaoke sampai pagi, yang harganya 4.000 yen, sama dengan ongkos taksi. Tapi kami bisa menikmati berkaraoke sampai puas, secara kami berdua memang maniak karaoke. Sayangnya  di tempat karaoke itu tidak ada pilihan lagu Begadang-nya Rhoma Irama hahahahaha... [caption id="attachment_288705" align="aligncenter" width="298" caption="Buka Sithik Jozzz :-)"]
[/caption] [caption id="attachment_288699" align="aligncenter" width="294" caption="Karaoke (www.japan-talk.com)"]
[/caption] Kalau di Indonesia, kehabisan angkutan umum di tengah malam mungkin bisa cari ojek atau cari mesjid untuk sekedar tidur-tiduran.
http://www.japan-talk.com/jt/new/last-trains-in-tokyoBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya