Mohon tunggu...
Farid Elsyarif
Farid Elsyarif Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa yang gemar menulis sebagai ekspresi positif

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ketika Uang Datang dan Pergi, Dipakai Untuk Apa?

4 Oktober 2023   08:54 Diperbarui: 4 Oktober 2023   08:55 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Katadata.com

Ketika Uang Datang dan Pergi

Kawan saya bilang, "uang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang". Jadi artinya apa ya? Uang sangat penting atau cuma penting saja. Atau uang berubah jadi motif, sehingga banyak yang "menuhankan" uang. Tergantung pada masing-masing sih. Tapi pesan pentingnya, memang uang bukan hal yang harus diutamakan dalam hidup. Namun uang harus diikhtiarkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Asal jangan salah memperlakukan uang, karena uang bukan segalanya. Setuju nggak Sob?

Suatu hari, seorang istri mengeluh kepada suaminya. Tentang uang yang tersedia untuk kebutuhan rumah tangganya tinggal sedikit. Gimana nih uang tinggal sedikit dan nggak cukup kayaknya?. Lalu si suami pun menjawab dengan tenang, "Santai aja istriku, kalau uang tinggal sedikit itu artinya mau datang lagi". Jawaban yang singkat tapi padat ya.

"Bila uang tinggal sedikit, artinya mau datang lagi". Ungkapan itu semsetinya mengajarkan kita. Bahwa uang itu hukumnya "mengisi tempat yang kosong". Uang itu bagaikan air di dalam gelas. Jika kita belum minum, maka air di botol lain tidak akan bisa mengisinya. Bila gelasnya belum kosong, bagaimana bisa air lain memasukiny? Itu berarti soal uang, bila ingin Allah SWT mengisi kembali dompet kita, maka kosongkanlah sebagiannya untuk membantu orang lain.

Uang itu datang dan pergi. Bagaikan air, uang itu bila ditahan dia kotor. Sebaliknya bila kita melepaskannya maka ia akan bersih. Sudah pasti sifat uang itu seperti air, bika ia ditahan maka ia akan mencari jalan keluarnya sendiri. Selalu saja ada keperluan darurat yang "terpaksa" dikeluarkan karena tertahan sebelumnya.

Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah engkau menyimpan harta (tanpa mensedekahkannya). Jika tidak, maka Allah akan menahan rizki untukmu." Maka uang, punya sifat untuk disedekahkan, digunakan untuk membantu orang lain. Agar bersih dan berkah sehingga mengundang uang-uang lainnya untuk datang. Bila tidak, maka uang akan mencari jalan keluarnya sendiri melalui berbagai cara. Seperti "tiba-tiba mengidap penyakit, handphone hilang, atau ada yang pinjam tapi tidak dikembalikan". Uang pun terkuras, tinggal sedikit atau lainnya.

Uang juga seperti udara, ia selalu mengisi ruang yang kosong. Karenanya berbagi dan kosongkanlah, biarlah Allah SWT dengan caranya sendiri yang akan mengisi kehampaan itu untuk kita. Karena sebaik-baik uang dan harta adalah yang digunakan untuk sedekah dan membantu orang lain, seperti uang untuk anak yatim, kaum jompo, atau untuk aktivitas taman bacaan Masyarakat yang dihuni ratusan anak untuk membaca buku.

Uang memang bukan segalanya. Tapi segalanya butuh uang. Maka hati-hatilah dalam memperlakukan uang. Karena uang bisa membeli hati, membeli suara bahkan membeli yang seharusnya tidak perlu dibeli. Uang bisa membeli perhatian tapi tidak ketulusan. Maka sangat benar, suatu kali uang itu jadi hamba yang baik, tapi juga jadi tuan yang jahat. Salam literasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka #PegiatLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun