Mohon tunggu...
Farid Elsyarif
Farid Elsyarif Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa yang gemar menulis sebagai ekspresi positif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Akibat Rasa Takut?

6 Juli 2023   07:06 Diperbarui: 6 Juli 2023   07:12 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang kawan pernah bercerita. Bahwa ia takut setelah lulus kuliah tidak mendapat pekerjaan, Takut setelah bekerja tidak berhasil menemukan jodohnya. Lalu, takut gagal menggapai cita-cita besar yang diidamkannya sejak sekolah, sejak lama. Semuanya karena takut atau ketakutan.

Dalam banyak literatur, rasa takut sering menghantui setiap orang. Lima besar rasa takut tertinggi adalah 1) takut mati, 2) takut kehilangan, 3) takut gagal, 4) takut miskin, dan 5) takut ditolak. Bahkan bagi yang sangat mencintai dunia, ada dua rasa takut yang selalu menghantui yaitu 1) kematian dan 2) kemiskinan. Tapi dalam realitasnya, tidak sedikit pula yang memiliki rasa takut pada manusia, takut pada kegelapan, takut sendirian, bahkan takut pada emosinya sendiri. Takut memang manusiawi dan ada pada diri setiap orang.

Pastinya, setiap orang memiliki rasa takut. Asalkan tidak berlebihan hingga menguasai pikiran. Sehingga tidak berani mencoba, tidak berani bertindak. Takut pada apa-apa yang belum tentu terjadi, takut untuk memulai ikhtiar. Hingga akhirnya, rasa takut jadi sebab tidak mau bertindak dan mengambil keputusan. Hati dan pikiran pun jadi tidak tenang. Tindakan dan perilakunya menjadi tidak tentu arah. Akibat rasa takut. 

 Sebagian orang biasanya tidak mau dianggap sebagai penakut atau pecundang. Itulah mengapa, beranilah demi menuju masa depan yang lebih baik. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk melawan rasa takut. Satu di antaranya dengan membaca kata-kata motivasi melawan rasa takut.

Jangan takut. Karena rasa takut hanyalah sebuah perasaan. Jangan biarkan rasa takut merenggut kendali diri siapapun. Jangan takut pada kematian tapi beranilah untuk memperbanyak amal ibadah. Karena saat kematian tiba, amal ibadah yang mampu menyelamatkan kita. 

Jangan takut miskin karena harta bukan jaminan untuk hidup tenang dan Bahagia. Tapi beranilah untuk bersedekah dalam keadaan apapun, dengan apapun. Karena sedekah itulah yang akan memperkaya hati dengan berkah, sabar, dan syukur.

Jangan takut pada apapun. 

Jangan takut pada kekecewaan bila kecewa mampu mendidik kita. Tapi takutlah pada keberhasilan, bila berhasil justru membuat angkuh. 

Jangan takut pada kesendirian, bila sendiri mampu menyadarkan kita. Tapi takutlah pada keramaian bila ramai justru memalsukan diri kita. 

Jangan takut luka, bila luka mampu menguatkan kita. Tapi takutlah pada bahagia, bila Bahagia justru melemahkan kebaikan kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun