Mohon tunggu...
Farid Elsyarif
Farid Elsyarif Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa yang gemar menulis sebagai ekspresi positif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Menilai Orang dari Omongannya tapi...

17 Maret 2023   19:47 Diperbarui: 17 Maret 2023   19:54 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jangan menilai buku dari sampulnya" itu berarti jangan menilai sesutau hanya dari luarnya saja. Jangan menilai bobot apapun hanay dari ukuran fisiknya semata. Karena tampak luar belum tentu sama dengan tampak dalamnya. Lahir tidak selalu sama dengan batinnya. Bungkus seseorang tidak selalu sama dengan isinya. Maka, buku harus dibaca isinya. Jangan hanya terpaku sebatas sampulnya atau cover-nya.

Ada orang yang kata-katanya bagus. Tapi tujuannya memperdayai orang lain. Ada pula orang yang penampilannya baik tapi omongannya jelek. Ada pula orang yang teriakannya kencang, omongnya banyak. Ternyata, itu hanya bungkus yang menutupi kebodohannya, keburukannya. Ada pula yang "di depan lain, di belakang lain". Banyak orang yang bungkusnya berbeda dengan isinya.

Lagi-lagi, jangan menilai buku dari sampulnya. Karena yang kita sangka baik ternyata belum tentu baik. Maka penting untuk selalu mawas diri dan berhati-hati, soal apapun kepada siapapun. Zamann begini makin sulit membedakan "mana kawan mana lawan". Disangka kawan ternyata tindakannya lawan. Berbeda antara bungkus dan isinya.

Jangan kendaraannya "rubicon" tapi kelakuannya seperti "macan". Jangan penampilannya religius tapi omongannya menyeramkan. Hati-hati, hoaks dan ujaran kebencian, bergibah atau memfitnah kadang bukan datang dari orang jauh. Justru dilakukan dari orang-orang dekat kita, kawan atau dari grup WA yang kita ikuti. Omongannya baik namun tindakannya jelek. Maka, jangan menilai buku dari sampulnya.

Sekali lagi, jangan menilai buku dari sampulnya. Jangan menilai orang dari omongannya tapi dari tindakannya. Berhati-hatilah dan tetaplah berbuat lebih baik. Karena untuk menjadi baik, terkadang kita harus berhenti mendengarkan orang lain. Agar bungkus sama dengan isinya. Salam literasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun