Siapa sih yang tidak kenal Belitung sebuah pulau yang luasnya 4.800 km2 terletak dilepas pantai timur Sumatera, pulau ini dikenal publik sejak film laskar pelangi memboming pada tahun 2008 yang diangkat dari sebuah novel garapan seorang penulis handal dan juga merupakan putra asli dari Belitung Andrea Hirata Seman Said Harun atau lebih dikenal dengan Andrea Hirata.
Film ini benar-benar sangat menginspirasi dan memberikan motivasi bagi siapa saja yang memiliki keinginan untuk menempuh pendidikan, meskipun mengangkat cerita tentang ketertinggalan pendidikan namun semangat dan kemauan yang keras semua itu bisa diraih.
Dari beberapa cerita tentang pesona pulau Belitung, kali ini kami melakukan perjalanan langsung ke tempat shooting dimana film laskar pelangi dibuat, tepat pada jam 06.00 WIB kami melakukan sebuah perjalanan dalam rangkaian aktivitas kantor.
Tidak terasa sekitar 45 menit pesawat yang kami tumpangi siap mendarat di bandara H.A.S. Hasandjoeddin namun cuaca kabut yang tebal sempat menyelimuti bandara membuat penumpang harus siap menarik napas dalam-dalam.
Dan akhirnya kami beruntung bisa mendarat di Belitung seperti judul tulisan ini, bukan hanya menarik napas dalam-dalam tapi kami juga was-was dengan cuaca yang kurang bersahabat dilangit Belitung beberapa saat pesawat melakukan lending.Â
Tetapi semua itu bisa terjawab dan melenggakan hati bagi semua penumpang setelah mendarat karena sambutan orang-orang yang berada di bandara penuh dengan senyuman dan keramahan saling menyapa serta menawarkan biro jasa perjalanan untuk mengeksplor pulau Belitung.
Sementara di luar bandara sudah ada beberapa orang yang menunggu kami dan telah menyediakan dua bus yang besar untuk memfasilitasi perjalanan kami menuju ke hotel tempat kami akan menginap, karena waktunya masih pagi maka dalam perjalanan kami sempat mampir sarapan menikmati mie atep salah satu kuliner khas di Belitung.Â
Mie yang menggugah rasa ingin tambah ini seakan menormalkan kembali suasana hati yang tadi dipenuhi dengan kekhawatiran saat mendarat.
Mie kuning dengan campuran kentang rebus, udang utuh yang segar, taoge dan disirami kuah udang yang kental lalu ditaburi dengan emping melinjo yang garing rasanya benar-benar khas pokoknya maknyus.