Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah usaha perkembangan sektor pasar dan industri yang bergerak dipelopori oleh teknologi internet menjadi sebuah kolaborasi antara dunia nyata dengan dunia maya.Â
Dan tentunya semua yang terlibat di dalamnya akan merasakan perbedaan apabila dibandingkan dengan Revolusi Industri sebelumnya, karena yang pada awalnya menggunakan tenaga manusia atau bersifat manual, tetapi sekarang sudah besifat otomatis dan mudah dijangkau.
Atas perkembangan inilah terjadi kekurangan dan kelebihan yang dialami oleh umat manusia, apabila kita melihat dari segi kekurangannya ialah banyaknya pengangguran di mana-mana, dan itu adalah sudut pandang pertama dibalik berkembangnya revolusi industri, yang diakibatkan tenaga manusia sudah digantikan oleh mesin, hal itu dikarenakan kerja mesin bersifat stabil, cepat, dan tahan lama. Sedangkan dari sisi kelebihannya adalah produk-produk yang dihasilkan sama semuanya, cepat, dan efisien.
Dibalik berkembangnya setiap revolusi industri, pasti ada pencipta suatu teknologi yang dapat merubah dari suatu era tradisionl ke era modern.Â
Seperti yang kita tahu, sebelum adanya revolusi industri 1.0, manusia masih menggunakan tenaganya sendiri untuk membangun sesuatu atau bisa kita sebut dengan cara manual.Â
Tapi di tahun 1764 Masehi ada seorang insinyur besar Skotlandia bernama James Watt yang berhasil menyempurnakan mesin uap buatan Newcomen yang kurang efisien menjadi mesin uap yang memilki kekuatan lima kali lebih efisien hanya dengan pendidikan dasar sebagai perkakas selama setahun.Â
Meskipun James Watt bukan orang pertama yang merancang pembangunan mesin uap, tetapi James Watt menjadi kunci utama dari Revolusi Industri 1.0 khususnya di Britania dan Eropa, karena dari penyempurnaan mesin uap milik Newcomen, lahirlah berbagai mesin uap ciaptaanya seperti alat pengontrol uap, alat petunjuk, dan alat penghitung kecepatan. Atas jasa-jasanya, maka nama Watt dijadikan sebagai satuan daya listrik dan mesin.
Mendengar nama Watt sebagai satuan daya listrik, maka teknologi yang didasarkan pada penggunaan tenaga listrik pertama kalinya terjadi di era Revolusi Industri 2.0 yang ditemukan oleh dua ilmuwan besar, yaitu Nikola Tesla dan Thomas Alva Edison pada awal abad 20.Â
Kita mengetahui dari sejarah bahwa Thomas Alva Edison adalah orang menemukan lampu bohlam dan menjadi tokoh sejarah penting bahkan tertulis di dalam buku-buku pelajaran. Dan Nikola Tesla yang nama terakhirnya menjadi nama perusahaan dan merek mobil listrik terkenal yang dipimpin oleh Elon Musk juga mempunyai karya-karya yang luar biasa hebat, seperti Tesla Coil yang mampu menghantarkan listrik tanpa kabel, Sinar Ray, dll.
Kemudian setelah era Revolusi Industri 2.0, masuklah era Revolusi Industri 3.0 yang dikerjakan oleh komputer berdasarkan sistem komputasi data yang temukan pada pertengahan tahun 1800-an oleh Charles Babbage.Â
Kemudian di era Perang Dunia 2 berkembanglah sistem tersebut oleh Alan Turing seorang peneliti matematika dan komputer serta pahlawan perang dari Inggris, karena kemampuannya dalam memecahkan kode buatan Nazi Jerman. Dan setelah Perang Dunia 2, komputer makin berkembang pesat hingga saat ini, bahkan pembuatan produk-produk makanan, sabun mandi, parfum, dll, semuanya serba instan karena penggunaan komputer.