Bagi banyak orang masa tua adalah waktu yang tepat untuk menikmati hidup. Namun berbeda dengan kakek pedagang sendal di salah satu sudut pasar tradisional di Yogyakarta ini. Di usia senjanya kakek ini harus berjuang menjual sendal eceran secara konvensional, meskipun saat ini penjualan online semakin marak. Â
 Mata yang sayu dan wajah yang lelah tampak saat ia menunggu para pengunjung pasar untuk mampir. Sesekali pula terlihat senyum diwajahnya seolah menyapa pelanggan untuk mampir melihat sendal yang ia jual.  Menit demi menit, ia terus memperhatikan keadaan sekitar. Berharap ada satu pelanggan yang datang menghampiri dagangannya.Â
Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang perjalanan hidupnya, perjuangan kakek ini mencerminkan bagaimana seseorang dapat bertahan dengan cara yang sederhana. Â Ia tetap setia pada pekerjaannya, meskipun di tengah tantangan zaman yang semakin digital. Usahanya menggambarkan ketulusan dan kerja keras yang tak pernah padam, meski hasil yang diperoleh tidak selalu besar.Â
Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup, perjuangan kakek ini mengingatkan kita untuk menghargai usaha kecil yang tulus. Â Setiap langkah yang ia ambil menunjukkan bahwa ketekunan dan keikhlasan adalah kunci untuk menghadapi berbagai tantangan dalam hidup, terlepas dari usianya yang semakin tua. Semangat dan kegigihan kakek tersebut patut menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berusaha. Hidup bukan sekedar tentang hasil, namun juga perjuangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H