Mohon tunggu...
faricha ni'mah
faricha ni'mah Mohon Tunggu... -

PSIKOLOGI UIN MALIKI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Data dalam Penelitian Kualitatif

28 Mei 2015   08:45 Diperbarui: 4 April 2017   16:54 6591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Analisis data merupakan proses berkelanjutan yang membutruhkan refleksi terus menerus terhadap data, mengajukan pertanyaan analitis, dan menulis catatan singkat sepanjang penelitian.

Tahap Analisis Data

Langkah 1 : mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis. Langkah ini melibatkan transkipsi wawancara, men-scanning materi, mengetikdata lapangan, atau memilah-milah dan menyususn data tersebut ke dalam jenis-jenis yang berbeda tergantung pada sumber informasi.

Langkah 2 : membaca keseluruhan data. Langkah pertama adalah membangun general sense atas informasi yang diperoleh dan merefleksikan maknanya secara keseluruhan. Dalam prose ini yang perlu diperhatikan adalah gagasan umum apa yang terkandung dalam perkataan partisipan, bagaimana nada gagasan-gagasan tersebut, dabn bagaimana kesan dari partisipan. Pada tahap ini, para peneliti kualitatif terkadang menulis catatan-catatan khusus atau gagasan umun tentang data yang diperoleh.

Langkah 3 : menganalisi lebih detail dengan mengkoding data. Koding merupakan proses mengolah materi atau informasi menjadi segmen-segmen tulisan sebelum memaknainya (Rossman dan Rallis, 1998 :171). Langkah ini melibatkan beberapa tahap yaitu, mengambil data tulisan atau gambar yang telah dikumpulkan selama proses pengumpulan, mensegmentasi kalimat-kalimat atau gambar-gambar tersebutr kedalam kategori-kategori kemudian melabeli kategori ini dengan istilah-istilah khusus yang seringkali didasarkan pada istilah/bahasa yang benar-benar berasal dari parrtisipan.

Dalam penelitian kualitatif. data coding atau pengodean data memegang peranan penting dalam proses analisis data, dan menentukan kualitas abstraksi data hasil penelitian Ketika peneliti melakukan analisis, yang dikodekan adalah makna pernyataan, perilaku, peristiwa, perasaan, tindakan dari informan, dan lain-lain tergantung apa yang terkandung dalam segmen data yang dihadapi. Ada sejumlah pertanyaan yang dapat peneliti ajukan ketika ia berhadapan dengan segmen-segmen data, yang sekiranya dapat membantu untuk melakukan pengodean sebagai berikut:


  • Apa yang sedang terjadi disini?
  • Apa asumsi-asumsi yang berada di balik peristiwa ini?
  • Apa yang ingin disampaikan oleh informan lewat pernyataan ini?
  • Secara esensial, apa sebenarnya yang sedang informan ini lakukan?
  • Apa maksud informan ini melakukan hal ini?
  • Apa makna dari peristiwa ini?
  • Perasaan apa yang tercermin lewat pernyataan informan ini?

Pertanyaan-pertanyaan di atas hanyalah sebagian kecil pertanyaan yang dapat membantu peneliti dalam melakukan pengodean terhadap pernyataan, perilaku, perasaan, tindakan dari informan yang dijumpainya dalam segmen-segmen data.

Langkah 4: Terapkan proses coding untuk mendeskripsikan setting, orang-orang, kategori-kategori, dan tema-tema yang akan dianalisis. Deskripsi ini melibatkan usaha penyampaian informasi secara detail mengenai orang-orang, lokasi-lokasi, peristiwa dalam setting tertentu. Peneliti dapat membuat kode-kode untuk mendeskripsikan semua informasi ini, lalu menganilisnya untuk proyek studi kasus, etnografi, atau penelitian naratif. Setelah itu, terapkan proses coding untuk membuat sejumlah kecil tema tau kategori, bisa lima hingga tujuh kategori. Tema-tema inilah yang biasanya menjadi hasil utama dalam penelitian kualitatif dan sering kali digunakan untuk membuat judul dalam bagian hasil penelitian. Setelah mengidentifikasi tema-tema selama proses koding, peneliti kualitatif dapat memanfaatkan lebih jauh tema ini untuk membuat analisis yang lebih kompleks.

Langkah 5: tunjukkan bagaimana deskripsi dan tema-tema ini akan disajikan kembali dalam narasi atau laporan kualitatif. Pendekatan yang popular adalah dengan menerapkan pendekatan naratif dalam menyampaikan hasil analisis. Pendekatan ini bisa meliputi pembahasan tentang kronologi peristiwa, tema-tema tertentu atau tentang keterhubungan antartema. Para peneliti kualitatif juga dapat menggunakan visual-visual, gambar-gambar, atau tabel untuk membantu menyajikan pembahasan. Mereka dapat menyajikan suatu proses (sebagaimana dalam grounded theory), menggambarkan secara spesifik lokasi penelitian (sebagaiman dalam etnografi), atau memberikan informasi deskriptif tentang partisipan dalam sebuah tabel (sebagaimana dalam studi kasus)

Langkah 6 : langkah terakhir dalam analis data adalah menginterpretasi atau memaknai data. Mengajukan pertanyaan seperti “Pelajaran apa yang bisa diambil dari semua ini”. Akan membantu peneliti mengungkap esensi dari suatu gagasan.pelajaran ini dapat berupa interpretasi pribadi si peneliti, dengan berpijak pada kenyataan bahwa peneliti membawa kebudayaan, sejarah, dan pengalaman pribadinya kedalam penelitian. Dalam hal ini, penelitian menegaskan apakah hasil penelitiannya membenarkan atau justru menyangkal informasi. Interptratasi ini juga bisa berupa pertanyaan-pertanyaan baru yang perlu dijawab selanjutnya: pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari data dan analis, dan bukan dari hasil ramalan penelitian. Jadi, interpretasi data dalam penelitian kualitatif dapat berupa banyak hal, dapat diadaptasikan untuk jenis rancangan yang berbeda, dan dapat bersifat pribadi, berbasis penelitian dan tindakan.

Langkah 1 : mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis. Langkah ini melibatkan transkipsi wawancara, men-scanning materi, mengetikdata lapangan, atau memilah-milah dan menyususn data tersebut ke dalam jenis-jenis yang berbeda tergantung pada sumber informasi.

Langkah 2 : membaca keseluruhan data. Langkah pertama adalah membangun general sense atas informasi yang diperoleh dan merefleksikan maknanya secara keseluruhan. Dalam prose ini yang perlu diperhatikan adalah gagasan umum apa yang terkandung dalam perkataan partisipan, bagaimana nada gagasan-gagasan tersebut, dabn bagaimana kesan dari partisipan. Pada tahap ini, para peneliti kualitatif terkadang menulis catatan-catatan khusus atau gagasan umun tentang data yang diperoleh.

Langkah 3 : menganalisi lebih detail dengan mengkoding data. Koding merupakan proses mengolah materi atau informasi menjadi segmen-segmen tulisan sebelum memaknainya (Rossman dan Rallis, 1998 :171). Langkah ini melibatkan beberapa tahap yaitu, mengambil data tulisan atau gambar yang telah dikumpulkan selama proses pengumpulan, mensegmentasi kalimat-kalimat atau gambar-gambar tersebutr kedalam kategori-kategori kemudian melabeli kategori ini dengan istilah-istilah khusus yang seringkali didasarkan pada istilah/bahasa yang benar-benar berasal dari parrtisipan.

Dalam penelitian kualitatif. data coding atau pengodean data memegang peranan penting dalam proses analisis data, dan menentukan kualitas abstraksi data hasil penelitian Ketika peneliti melakukan analisis, yang dikodekan adalah makna pernyataan, perilaku, peristiwa, perasaan, tindakan dari informan, dan lain-lain tergantung apa yang terkandung dalam segmen data yang dihadapi. Ada sejumlah pertanyaan yang dapat peneliti ajukan ketika ia berhadapan dengan segmen-segmen data, yang sekiranya dapat membantu untuk melakukan pengodean sebagai berikut:


  • Apa yang sedang terjadi disini?
  • Apa asumsi-asumsi yang berada di balik peristiwa ini?
  • Apa yang ingin disampaikan oleh informan lewat pernyataan ini?
  • Secara esensial, apa sebenarnya yang sedang informan ini lakukan?
  • Apa maksud informan ini melakukan hal ini?
  • Apa makna dari peristiwa ini?
  • Perasaan apa yang tercermin lewat pernyataan informan ini?

Pertanyaan-pertanyaan di atas hanyalah sebagian kecil pertanyaan yang dapat membantu peneliti dalam melakukan pengodean terhadap pernyataan, perilaku, perasaan, tindakan dari informan yang dijumpainya dalam segmen-segmen data.

Langkah 4: Terapkan prose ciding untuk mendeskripsikan setting, orang-orang, kategori-kategori, dan tema-tema yang akan dianalisis. Deskripsi ini melibatkan usaha penyampaian informasi secara detail mengenai orang-orang, lokasi-lokasi, peristiwa dalam setting tertentu. Peneliti dapat membuat kode-kode untuk mendeskripsikan semua informasi ini, lalu menganilisnya untuk proyek studi kasus, etnografi, atau penelitian naratif. Setelah itu, terapkan proses coding untuk membuat sejumlah kecil tema tau kategori, bisa lima hingga tujuh kategori. Tema-tema inilah yang biasanya menjadi hasil utama dalam penelitian kualitatif dan sering kali digunakan untuk membuat judul dalam bagian hasil penelitian. Setelah mengidentifikasi tema-tema selama proses koding, peneliti kualitatif dapat memanfaatkan lebih jauh tema ini untuk membuat analisis yang lebih kompleks.

Langkah 5: tunjukkan bagaimana deskripsi dan tema-tema ini akan disajikan kembali dalam narasi atau laporan kualitatif. Pendekatan yang popular adalah dengan menerapkan pendekatan naratif dalam menyampaikan hasil analisis. Pendekatan ini bisa meliputi pembahasan tentang kronologi peristiwa, tema-tema tertentu atau tentang keterhubungan antartema. Para peneliti kualitatif juga dapat menggunakan visual-visual, gambar-gambar, atau tabel untuk membantu menyajikan pembahasan. Mereka dapat menyajikan suatu proses (sebagaimana dalam grounded theory), menggambarkan secara spesifik lokasi penelitian (sebagaiman dalam etnografi), atau memberikan informasi deskriptif tentang partisipan dalam sebuah tabel (sebagaimana dalam studi kasus)

Langkah 6 : langkah terakhir dalam analis data adalah menginterpretasi atau memaknai data. Mengajukan pertanyaan seperti “Pelajaran apa yang bisa diambil dari semua ini”. Akan membantu peneliti mengungkap esensi dari suatu gagasan.pelajaran ini dapat berupa interpretasi pribadi si peneliti, dengan berpijak pada kenyataan bahwa peneliti membawa kebudayaan, sejarah, dan pengalaman pribadinya kedalam penelitian. Dalam hal ini, penelitian menegaskan apakah hasil penelitiannya membenarkan atau justru menyangkal informasi. Interptratasi ini juga bisa berupa pertanyaan-pertanyaan baru yang perlu dijawab selanjutnya: pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari data dan analis, dan bukan dari hasil ramalan penelitian. Jadi, interpretasi data dalam penelitian kualitatif dapat berupa banyak hal, dapat diadaptasikan untuk jenis rancangan yang berbeda, dan dapat bersifat pribadi, berbasis penelitian dan tindakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun